Di tengah gempuran informasi saat ini, gaya parenting anak juga mengalami banyak perkembangan. Gaya parenting berubah seiring bertambahnya ilmu orang tua dengan menyesuaikan kebutuhan mental dan fisik anak.
Dulu, orang tua dikenal dengan gaya asuhnya yang keras dan otoriter sampai mendapatkan julukan parenting VOC. Jenis parenting ini mendisiplinkan anak dengan memberikan hukuman dan menuntut anak menaati perintah tanpa memberikan alasan yang jelas karena anak dianggap belum mengerti. Meski demikian, tujuan orang tua bukan semata memberi hukuman, melainkan melatih kedisiplinan dan kekuatan mental anak.
Di sisi lain, modern parenting yang akhir-akhir ini cukup dikenal luas bertolak belakang dengan parenting VOC. Modern parenting lebih mengedepankan kebahagiaan anak dengan saling menjaga komunikasi.
Seperti gentle parenting, positive discipline parenting, helicopter parenting, ethnoparenting, dan masih banyak lagi. Secara spesifik, pendekatan parenting tersebut berbeda-beda, namun sama-sama lebih mengutamakan sudut pandang anak. Anak tidak dididik satu arah, melainkan ada ruang diskusi yang sama antara orang tua dan anak. Sehingga, anak tahu meski mungkin belum sepenuhnya paham, apa alasan orang tua melakukan sesuatu hal pada dirinya.
Dokter Spesialis Anak, dr. Damar Prasetya Ajie Putra, M.Sc., Sp.A, mengingatkan bahwa sebaiknya parenting tidak dilakukan dengan cara yang ekstrem, melainkan dengan pendekatan yang seimbang agar anak dapat memahami batasan dan juga merasa aman.
Sehingga menurut dr. Damar, terkadang parenting VOC juga diperlukan, terutama yang berkaitan dengan keselamatan anak. Orang tua tidak perlu permisif jika hal itu membahayakan si kecil. Namun, dalam hal-hal lain yang masih bisa dinegosiasikan, sebaiknya orang tua menurunkan ego dan lebih memberi ruang bagi anak untuk mengungkapkan apa yang mereka inginkan.
Nah, Moms, Anda lebih setuju cara mengasuh anak yang seperti apa? Tulis penjelasannya di kolom komentar, ya!
Penulis: Safina Azzahra Rona Imani




