Grid.ID - Arbani Yasiz kembali menunjukkan kualitas aktingnya lewat film Musuh Dalam Selimut. Dalam proyek ini, Arbani dipercaya memerankan karakter dengan lapisan emosi yang tidak sederhana.
Peran tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Arbani karena berbeda dari karakter yang pernah ia mainkan sebelumnya. Ia dituntut menghadirkan emosi yang tertahan namun tetap terasa kuat.
“Aku baru sadar ternyata bisa memainkan karakter seperti ini, karena sebelumnya belum pernah dapat peran yang serupa," ucap Arbani ketika ditemui di Pre Screening dan Presscon Film Musuh Dalam Selimut, XXI Epicentrum, Senin (29/12/2025).
Arbani mengaku proses memahami karakter membutuhkan waktu dan energi yang tidak sedikit. Ia harus menggali alasan-alasan emosional yang melatarbelakangi tindakan tokohnya.
Pendalaman karakter dilakukan Arbani dengan banyak berdiskusi bersama sutradara. Ia juga mencari sudut pandang yang membuat karakternya tetap terasa manusiawi.
“Aku banyak ngobrol sama sutradara untuk benar-benar paham kenapa karakter ini bisa sampai melakukan hal-hal tertentu," tuturnya.
Menurut Arbani, tantangan terbesar justru terletak pada emosi yang tidak diucapkan secara langsung. Ia harus menyampaikan konflik batin melalui ekspresi dan gestur kecil.
Pendekatan akting seperti ini membuat setiap adegan terasa lebih intens. Arbani dituntut fokus menjaga konsistensi emosi dari awal hingga akhir.
“Secara energi capek banget, karena karakter ini penuh rasa bersalah yang tidak selesai," ucapnya.
Arbani menyebut karakter yang ia perankan memiliki tekanan psikologis yang berat. Hal tersebut membuat proses syuting menjadi pengalaman emosional yang cukup menguras tenaga.
Meski demikian, Arbani merasa proses tersebut sangat berharga untuk perkembangan kariernya. Ia mendapatkan perspektif baru dalam membangun karakter yang kompleks.
Baca Juga: Arbani Yasiz Ungkap Alasan Tak Bisa Menolak Main Bareng Yasmin Napper dan Megan Domani
“Yang paling sulit itu memahami perasaannya, bukan sekadar menghafal dialog," tambah Arbani.
Film Musuh Dalam Selimut juga mempertemukan Arbani dengan jajaran pemain yang solid. Interaksi antar pemain turut membantu membangun emosi di setiap adegan.
Arbani berharap penonton bisa merasakan kedalaman karakter yang ia tampilkan. Ia ingin emosi yang dibangun dapat tersampaikan tanpa perlu dijelaskan secara berlebihan.
“Semoga apa yang aku rasakan saat memerankan karakter ini bisa sampai ke penonton," katanya.
Penampilan Arbani Yasiz di film ini pun menjadi salah satu sorotan utama. Ia kembali membuktikan kemampuannya sebagai aktor yang mampu mengeksplorasi sisi emosional dengan matang.(*)
Artikel Asli



