Mensesneg: Kemenhut Evaluasi Izin 24 Perusahaan Pengelola Kawasan Hutan di Sumatera

kompas.com
3 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah mengevaluasi perizinan 24 perusahaan yang membuka lahan di kawasan hutan Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Perizinan tersebut meliputi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Hal ini disampaikannya saat konferensi pers penanganan bencana di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

"Kementerian Kehutanan sedang melakukan review audit di kurang lebih 24 perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan kawasan hutan baik HPH maupun HTI," kata Prasetyo, Senin.

Baca juga: Mendagri Ungkap 22 Desa Hilang Tersapu Banjir Sumatera, Aceh Paling Banyak

Prasetyo menuturkan, audit dilakukan untuk mendeteksi potensi penyalahgunaan lahan hutan yang digunakan pengusaha tidak sesuai izinnya.

Adapun penertiban dilakukan lintas provinsi termasuk dengan aparat penegak hukum.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Pembalakan liar, Kemenhut, Perizinan Hutan, Penertiban Perusahaan&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yOS8yMDI4MjIwMS9tZW5zZXNuZWcta2VtZW5odXQtZXZhbHVhc2ktaXppbi0yNC1wZXJ1c2FoYWFuLXBlbmdlbG9sYS1rYXdhc2FuLWh1dGFuLWRp&q=Mensesneg: Kemenhut Evaluasi Izin 24 Perusahaan Pengelola Kawasan Hutan di Sumatera §ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

"Ini dalam rangka kita mau melakukan penertiban, mau melihat apakah ada kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya. Tapi juga kalau itu kan bersifat korporasi, ya, setelah itu kemudian kita juga harus menangani yang bersifat perorangan, ini kan perlu edukasi-edukasi, ya, lintas sektoral juga," ucap dia.

Ia menyatakan, pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap pelaku pembalakan liar.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Baca juga: Ganjar Ajak Semua Partai Fokus Bantu Korban Banjir Sumatera, Bukan Urus Pilkada Lewat DPRD

"Semua itu adalah sebuah kegiatan yang tentu saja melanggar hukum, kan begitu. Ya, baik dilakukan oleh bisa jadi dilakukan oleh sebuah korporasi atau dilakukan oleh orang-perorangan, begitu. Nah, menurut analisis dan pengamatan, kan pembalakan liar inilah juga yang menambah dampak dari kejadian bencana kemarin," tandas Prasetyo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pembangunan Huntara di Kabupaten Agam Dikebut
• 5 jam lalurepublika.co.id
thumb
Eks PM Malaysia Najib Razak Dijatuhi Hukuman Total 165 Tahun Penjara
• 14 jam laludetik.com
thumb
Tinggalkan Indonesia, Ong Kim Swee Kini Jadi Otak Pembinaan Sepak Bola Malaysia
• 8 jam lalubola.com
thumb
Pintu Belakang Tanjung Puting: Potensi Besar yang Selama Ini Terlupakan
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Sempat Dianggap Punah, Kucing Kepala Datar Muncul Kembali di Thailand Setelah 30 Tahun
• 16 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.