BUPATI Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi, menegaskan perlunya evaluasi total terhadap tata kelola dan keselamatan wisata bahari di Labuan Bajo menyusul peristiwa tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Selat Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Jumat (26/12).
Endi menyatakan, insiden tersebut tidak boleh dipandang sebagai kecelakaan biasa, melainkan peringatan keras bagi seluruh pihak terkait untuk memperbaiki sistem pengawasan dan operasional kapal wisata.
“Kejadian ini harus menjadi momentum untuk melakukan evaluasi total. Mulai dari kelayakan kapal, prosedur keselamatan, izin berlayar, hingga pengawasan di lapangan,” tegas Edistasius Endi di Labuan Bajo, Senin (29/12).
Menurutnya, keselamatan wisatawan merupakan prioritas utama yang tidak boleh dikompromikan demi kepentingan ekonomi maupun operasional pariwisata. Ia menegaskan, aktivitas pelayaran wisata wajib dihentikan apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan.
Endi juga meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk KSOP, pengelola kapal, dan pelaku usaha wisata, untuk bertanggung jawab penuh dalam menerapkan standar keselamatan pelayaran.
“Jangan ada lagi kapal yang dipaksakan berlayar tanpa mempertimbangkan cuaca dan kelengkapan keselamatan. Ini menyangkut nyawa manusia dan nama baik Labuan Bajo,” ujarnya.
Lebih lanjut, Endi menegaskan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat siap mendukung proses investigasi menyeluruh guna mengungkap penyebab pasti tenggelamnya KM Putri Sakinah serta memastikan adanya langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Evaluasi total ini bukan untuk saling menyalahkan, tetapi untuk memperbaiki sistem demi keselamatan wisatawan dan keberlanjutan pariwisata Labuan Bajo,” katanya. (E-2)





