Bursa Asia diperdagangkan dalam perdagangan yang lesu di Senin (29/12). Hal ini terjadi seiring volume transaksi yang tipis menjelang akhir tahun dan minimnya partisipasi investor membuat pasar cenderung berhati-hati jelang tahun dari 2026.
Dilansir Senin (29/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Bursa Korea Selatan menjadi sosortan dalam perdagangan kali ini:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,71% ke 25.635,23
- CSI 300 (China): Turun 0,38% ke 4.639,37
- Shanghai Composite (China): Naik 0,04% ke 3.965,28
- Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,44% ke 50.526,92
- Topix (Jepang): Naik 0,1% ke 3.426,52
- Kospi (Korea Selatan): Naik 2,20% ke 4.220,56
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,40% ke 932,59
Sebagian besar pasar saham bergerak dalam kisaran sempit, namun sentimen pasar tetap mendapat penopang dari ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global pada tahun depan.
Adapun Bursa Korea Selatan mencatatkan penguatan signifikan. Kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi berkapitalisasi besar. SK Hynix Inc melonjak tajam setelah perusahaan semikonduktor itu dikeluarkan dari daftar peringatan investasi.
Bursa Asia masih memperoleh dukungan dari spekulasi terkait arah kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) di 2026.
Harapan terhadap pelonggaran kebijakan moneter tersebut telah memperbaiki prospek aset berisiko secara global, menurunkan biaya pinjaman serta menopang valuasi saham, terutama dalam pasar negara berkembang dan sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga.
Selain itu, investor juga mencermati potensi reli dari Santa Claus. Ia merupakan fenomena musiman yang biasanya terjadi pada lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun dan dua hari perdagangan pertama di tahun baru.
Baca Juga: Kabar Akuisisi Buat Saham CUAN dan SINI Terbang
Dengan posisi akhir tahun yang sebagian besar telah terbentuk, perhatian pelaku pasar kini tertuju pada arah pertumbuhan ekonomi global, kebijakan suku bunga serta perkembangan kebijakan regional yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan pasar memasuki tahun 2026.





