JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya kombinasi sejumlah dinamika atmosfer yang memicu potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Selasa (30/12/2025).
Pertemuan beberapa sistem cuaca ini diprediksi menyebabkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di 11 provinsi.
Prakirawan BMKG Miftah Ali menjelaskan salah satu pemicu utamanya adalah Siklon Tropis Hayley yang terpantau berada di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Meski diprediksi akan punah saat memasuki daratan Australia dalam beberapa hari ke depan, siklon ini membentuk daerah konvergensi dan konfluensi yang memanjang dari NTB hingga NTT.
Baca Juga: Ada Siklon Tropis Hayley, BBMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Banten hingga Awal Januari 2026
"Siklon ini dapat meningkatkan kecepatan angin atau low level jet hingga mencapai lebih dari 25 knot di Samudra Hindia selatan NTT," kata Miftah dalam siaran BMKG, Senin (29/12/2025).
Namun, Siklon Hayley bukan satu-satunya faktor. BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik di tiga titik, yakni Samudra Hindia barat Aceh, barat daya Lampung, dan perairan utara Kalimantan Barat.
Munculnya sirkulasi di berbagai titik ini menciptakan daerah perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Laut Andaman hingga Selat Sunda dan Laut Natuna.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," ucap Miftah.
Akibat akumulasi dinamika atmosfer ini, BMKG meminta warga di 11 wilayah berikut untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat:
- Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung.
- Jawa: Banten dan Jakarta.
- Kalimantan: Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
- Nusa Tenggara: NTB dan NTT.
Penulis : Danang Suryo Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV
- BMKG
- cuaca ekstrem
- Siklon Tropis Hayley
- sirkulasi siklonik
- hujan lebat
- peringatan dini

