Fenomena ”War” Tiket Planetarium Jakarta yang Selalu Ludes dalam Hitungan Menit

kompas.id
6 jam lalu
Cover Berita

Planetarium Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, kini menjadi primadona baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin menikmati wisata edukasi bertema angkasa. Ratusan tiket yang disediakan setiap hari selalu ludes dalam hitungan menit begitu pendaftaran daring dibuka.

Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan kembali Planetarium pada Selasa (23/12/2025) setelah lebih dari 13 tahun tidak beroperasi. Planetarium kini hadir dengan fasilitas modern dan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang menghadirkan pertunjukan edukatif dengan interaksi visual menarik.

Sebagai teater khusus, Planetarium menampilkan pertunjukan seputar ilmu astronomi, baik untuk edukasi maupun hiburan. Dengan proyektor canggih, pengunjung dapat menjelajahi bintang, planet, dan berbagai obyek langit lainnya, sekaligus memahami navigasi dan pengenalan benda-benda langit.

Baca JugaPlanetarium Jakarta Mati Suri

Perpaduan antara nostalgia, fasilitas canggih, dan tiket bersubsidi menjadikan Planetarium sebagai obyek wisata yang banyak diburu. Namun, tingginya antusiasme warga membuat ratusan tiket yang disediakan secara daring selalu ludes hanya dalam hitungan menit setiap hari.

Ratna (36), warga Jakarta Selatan, adalah salah satu dari sekian banyak warga yang harus gigit jari. Niatnya mengajak anak berlibur selalu pupus karena kalah cepat saat berebut tiket daring.

”Saya sudah standby sejak pukul 08.50 WIB, menunggu pendaftaran buka, biasanya pukul 09.00 (WIB). Begitu klik, sistemnya loading terus, dan ketika akhirnya masuk, semua tiket untuk setiap sesi sudah habis. Sulit sekali mendapatkannya,” ujar Ratna saat dihubungi, Senin (29/12/2025).

Ratna berharap pengelola dapat menambah kuota penonton, sekaligus memperluas penjualan tiket secara langsung di lokasi. Menurut dia, skema pembelian on the spot akan memberi kesempatan lebih adil bagi keluarga yang kesulitan bersaing di jalur daring.

Bagi warga yang kerap gagal mendapatkan tiket, pengalaman Elisa (20), warga Jakarta Barat, bisa menjadi referensi. Ia mengaku sempat kehabisan tiket saat mencoba memesan pada 24 Desember 2025. Namun, ia akhirnya berhasil mendapatkan slot pertunjukan pada 28 Desember 2025.

Menurut Elisa, kunci keberhasilan bukan semata soal kecepatan, melainkan kesiapan sejak awal. Ia menyarankan calon pengunjung agar rutin memantau tautan pendaftaran yang biasanya dibagikan melalui akun Instagram resmi Taman Ismail Marzuki (TIM).

”Data diri sebaiknya sudah disiapkan di laman pemesanan beberapa menit sebelum pendaftaran dibuka,” ujar Elisa.

Baca JugaPlanetarium Jakarta yang Dirindukan

Ia juga menekankan pentingnya koneksi internet yang stabil mengingat antrean digital berlangsung sangat cepat. Jika memungkinkan, penggunaan lebih dari satu perangkat, seperti ponsel dan laptop, dapat membantu memperbesar peluang.

Elisa menilai kehadiran Planetarium sebagai fasilitas sains edukatif sangat penting, terutama bagi anak-anak dan keluarga yang ingin belajar dengan cara menyenangkan.

Saat menyaksikan pertunjukan pada Minggu (28/12/2025), kata Elisa, penonton diajak menikmati sajian visual selama sekitar 45 menit. Pertunjukan diawali dengan tayangan bawah laut sebelum berlanjut ke eksplorasi planet-planet dan bintang.

Tak sepenuhnya daring

Merespons keluhan ini, Gubernur Jakarta Pramono Anung memerintahkan perubahan mekanisme penjualan. Ia meminta 50 persen tiket dijual secara daring, sementara 50 persen sisanya dijual langsung (offline) di loket agar akses masyarakat lebih merata.

”Saya sudah memutuskan 50 persen tiket dijual online dan 50 persen dijual langsung di lokasi,” ujar Pramono di Jakarta Pusat, Senin (29/12/2025).

Keputusan ini diambil menyusul keluhan masyarakat yang mengaku tiket Planetarium sudah habis terjual hingga 31 Desember 2025, sementara pembelian tiket mulai Januari 2026 belum dibuka.

Pramono juga menegaskan, antusiasme pengunjung tidak hanya datang dari warga Jakarta. Banyak pengunjung berasal dari daerah penyangga, seperti Depok dan Tangerang, yang sengaja datang untuk menikmati wisata edukatif tersebut.

Selain itu, Pramono mengingatkan bahwa selama tiga bulan sejak aktivasi kembali Planetarium, tiket akan digratiskan bagi pelajar, termasuk yang berasal dari luar Jakarta. Namun, orangtua atau pendamping tetap dikenai biaya tiket masuk.

Di sisi lain, ia membantah isu adanya calo yang menjual tiket Planetarium dengan harga lebih tinggi. Namun, jika terbukti ada praktik tersebut, Pramono menegaskan akan meminta Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bertanggung jawab.

”Kalau ada calo, yang saya minta tanggung jawab Dirut (Direktur Utama) Jakpro. Saya sudah pesan, wanti-wanti, enggak boleh ada calo,” ujar Pramono.

Operation Manager Taman Ismail Marzuki (TIM) Dian Permana mengungkapkan, tiket Planetarium yang dijual secara online telah habis terjual hingga 31 Desember 2025. Setiap hari, Planetarium TIM menggelar empat sesi pertunjukan dengan kapasitas 200 tiket per sesi.

Meski demikian, bagi warga yang ingin menyaksikan pertunjukan, pengelola tetap menyediakan kuota pembelian tiket langsung di lokasi atau on the spot (OTS). Untuk setiap sesi pertunjukan disediakan 50 tiket OTS sehingga dengan empat sesi dalam sehari total ada 200 tiket yang bisa dibeli langsung oleh pengunjung.

Meski permintaan tinggi, pihak pengelola belum berencana menambah jam tayang dalam waktu dekat. Sebab, perangkat teknologi yang digunakan masih tergolong baru.

Saat ini masih tersedia tiket promo hingga April 2026. Tiket gratis diberikan khusus untuk pelajar yang membawa Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau kartu pelajar resmi, sedangkan pendamping atau pengunjung umum dapat membeli tiket dengan harga Rp 10.000 per orang.

Terdapat syarat dan ketentuan bagi pembeli, yakni setiap transaksi pembelian maksimal lima tiket dengan data diri pembeli yang sama. Pembeli wajib menggunakan nama asli sesuai kartu identitas resmi, seperti kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), paspor, atau kartu keluarga. Selain itu, data tiket tidak dapat diubah atau dimodifikasi.

Tiket yang dibeli oleh pelaku usaha atau pedagang yang melanggar syarat dan ketentuan akan dibatalkan. Dengan membeli tiket, pembeli menyatakan bahwa ia adalah konsumen resmi. Tiket tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial, seperti hadiah undian, kompetisi, atau kontes.

Pelanggaran ketentuan ini dapat mengakibatkan pembatalan tiket tanpa pengembalian dana. Selain itu, pemegang tiket akan ditolak masuk ke area pertunjukan. Penyelenggara juga tidak bertanggung jawab atas kehilangan, pencurian, atau penggunaan tiket oleh orang lain.

Baca JugaTaman Ismail Marzuki, Tumpukan Buku yang Kini Menjadi Ruang Ketiga

Semua penjualan tiket bersifat final, tidak dapat ditukar, diuangkan kembali, atau dipindahtangankan dengan alasan apa pun. Pembeli diimbau memastikan semua data dan informasi tiket sudah benar sebelum menyelesaikan transaksi.

Sementara itu, tiket pertunjukan untuk pelajar dibatasi maksimal satu tiket per transaksi dan wajib menggunakan nama asli sesuai kartu identitas resmi, seperti kartu pelajar, kartu identitas anak (KIA), Kartu Jakarta Pintar (KJP), atau Kartu Indonesia Pintar (KIP). Setelah pembelian, data tiket tidak dapat diubah atau dimodifikasi.

Untuk pengunjung di bawah 6 tahun yang belum memiliki kartu identitas pelajar, tiket tidak diperlukan. Namun, anak harus selalu didampingi oleh orangtua atau wali yang memiliki tiket dan dibawa dalam pangkuan orangtua atau wali. Bukti identitas atau usia anak harus ditunjukkan saat memasuki pintu gerbang.

Kemudian, pengunjung berkebutuhan khusus yang menggunakan kursi roda dapat menghubungi pihak penyelenggara melalui customer service Loket.com atau Tim Aktivasi Teater Bintang Jakarta untuk mendapatkan layanan pendukung.

Perlu diperhatikan juga bahwa pertunjukan ini menampilkan efek lampu flash yang terang, pencahayaan intens, serta suara yang sangat keras sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian penonton.

Planetarium TIM menghadirkan empat sesi pertunjukan setiap hari. Show pertama dimulai pukul 09.00 hingga 09.45 WIB, diikuti sesi kedua pukul 11.30 hingga 12.15 WIB (khusus hari Jumat sesi kedua dimulai pukul 11.00 hingga 11.45 WIB).

Kemudian, sesi ketiga berlangsung pukul 14.00 hingga 14.45 WIB dan sesi keempat dari pukul 16.30 hingga 17.15 WIB. Namun, perlu diperhatikan bahwa Planetarium tutup setiap hari Senin.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kabareskrim: 1.239 Korban Perdagangan Orang dan Anak Diselamatkan Pada 2025
• 38 menit lalukumparan.com
thumb
Kata Pelatih Persija Usai Hancurkan Bhayangkara FC
• 8 jam laluviva.co.id
thumb
Staycation Pakai Duit Salah Transfer Berujung Bui bagi Pria Singapura
• 19 jam laludetik.com
thumb
Saham Perkapalan Pesta Lagi, BULL-SMDR Cs Melesat Belasan Persen
• 22 jam laluidxchannel.com
thumb
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
• 15 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.