Gratis dan Lepas Stres, Warga Jakarta Pilih Mancing di Kali yang Tercemar Limbah

kompas.com
9 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bawah langit yang sendu, belasan orang tampak duduk termenung di atas tanggul Kali Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/12/2025).

Meski duduk bersebelahan, mereka tidak saling mengobrol. Perhatian masing-masing tertuju pada kail pancing yang dilemparkan ke dalam aliran kali.

Sebagian pemancing menunggu umpan mereka disambar ikan sambil mengisap rokok dan menyeruput kopi hitam.

Baca juga: Hidup dari Gunungan Sampah Bantargebang, Andi Raup Rp 30 Juta per Bulan dari Limbah Plastik

Salah seorang pemancing asal Jakarta Barat, Ilyas (50), mengaku hampir setiap hari libur kerja selalu datang ke Kali Cengkareng Drain untuk memancing ikan demi menghilangkan stres.

KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Bahaya memancing di kali tercemar limbah untuk kesehatan. Senin, (29/12/2025).
"Kalau di kali bisa ngilangin stres, tapi kalau di empang paling nyari ikan buat keluarga," ungkap Ilyas saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=indepth, mancing di kali, mancing di kali tercemar, kali tercemar, kali tercemar limbah&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8wOTEyMzU4MS9ncmF0aXMtZGFuLWxlcGFzLXN0cmVzLXdhcmdhLWpha2FydGEtcGlsaWgtbWFuY2luZy1kaS1rYWxpLXlhbmctdGVyY2VtYXI=&q=Gratis dan Lepas Stres, Warga Jakarta Pilih Mancing di Kali yang Tercemar Limbah§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Meski peluang mendapatkan ikan lebih banyak di empang, Ilyas mengaku lebih senang memancing di Kali Cengkareng Drain.

Menurut dia, memancing di kali memberi pengalaman berbeda karena bisa sambil melihat berbagai aktivitas di sekitar, di antaranya kendaraan yang melintas, pepohonan, serta bercengkrama dengan banyak orang yang menambah relasi dan pengetahuan.

Selain itu, memancing di kali tidak dipungut biaya dan tidak dibatasi waktu, berbeda dengan empang yang mengharuskan pemancing membayar dan durasinya terbatas.

Kali tercemar limbah

Meski menjadi lokasi favoritnya, Ilyas menyadari bahwa kali-kali di Jakarta, termasuk Kali Cengkareng Drain, telah lama tercemar limbah.

Buruh pabrik itu mengatakan, air Kali Cengkareng Drain kerap berubah warna dan mengeluarkan bau tak sedap.

"Warna airnya juga berubah-ubah, kadang kalau musim kemarau hitam itu limbah," sambung dia.

Ketika air kali sedang menghitam, maka para pemancing akan kesulitan mendapatkan ikan sehingga ia memilih untuk pulang ke rumah atau mencari lokasi lain.

Baca juga: Cara Mata Elang Dapat Data Nasabah dengan Mudah dalam Hitungan Detik

Namun, jika airnya tak hitam, ia tetap memilih untuk memancing di Kali Cengkreng Drain meski mengetahui kondisi perairannya sudah tercemar.

Pemancing lain, Susino (50), juga mengaku sudah memahami bahwa hampir sebagian besar sungai atau kali di Jakarta tercemar limbah.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Namun, karena sudah memiliki hobi memancing di kali sejak usia 12 tahun, ia tidak terlalu memedulikan kondisi pencemaran di Cengkareng Drain.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Studi Tiru ke Universitas Malahayati, Perpustakaan MPR Pelajari Tata Kelola Informssi
• 20 jam lalujpnn.com
thumb
Jenis Makanan Sehat untuk Menu Sarapan Seimbang, Pilih Kacang-Kacangan
• 3 jam lalugenpi.co
thumb
Mengenal Sosok Samuel, Dalang Pembongkaran Rumah Nenek Elina di Surabaya
• 7 jam lalufajar.co.id
thumb
Kades Ungkap Asal Bangkai Sayap Pesawat yang Timpa Rumah Warga di Bogor
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
MPR Kawal Penegakan Hukum Perusakan Lingkungan Pemicu Banjir dan Longsor di Sumatera
• 22 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.