RI Bakal Stop Impor Solar saat Kilang Balikpapan Rampung pada 2026

kumparan.com
10 jam lalu
Cover Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menarget untuk dapat menghentikan impor solar pada tahun 2026 seiring kesiapan pengoperasian dari kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Adapun kilang RDMP Balikpapan merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi USD 7,4 miliar atau setara dengan Rp 126 triliun.

Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu investasi terbesar yang dilakukan BUMN guna mengurangi impor BBM.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menuturkan apabila Kilang Balikpapan telah beroperasi penuh, Indonesia akan menghentikan impor solar.

"Solar nanti tahun 2026 itu, kalau RDMP kita sudah jadi, kita akan surplus kurang lebih sekitar 3 sampai 4 juta (kiloliter). Jadi, agenda kami di 2026 itu tidak ada impor Solar lagi," kata Bahlil dikutip dari keterangan resmi, Selasa (30/12).

Adapun jika kilang tersebut baru beroperasi secara penuh pada Maret 2026, ia masih membuka kemungkinan impor solar dalam jumlah kecil pada awal 2026.

"Tergantung dari Pertamina ya. Kalau katakanlah bulan Maret baru bisa (beroperasi penuh), berarti Januari dan Februari mungkin masih ada sedikit (impor) yang kita eksekusi. Tapi itu perlu saya exercise ya. Kalau memang Januari-Februari tidak perlu impor, ya tidak usah," ujarnya.

Penghentian impor solar memang akan tergantung kesiapan kilang RDMP Balikpapan. Maka dari itu, Bahlil terus melakukan koordinasi dengan Pertamina terkait kesiapan teknis kilang tersebut.

Saat ini, Kementerian ESDM Juga sedang menyiapkan roadmap terkait kualitas solar yang ada di Indonesia. Saat ini solar Indonesia ada pada tingkat kualitas angka setara (Cetane Number) 51, ke depan standar kualitasnya ditarget setara dengan Euro 5.

Meski begitu, Bahlil menyebut masih ada tantangan dari kesiapan infrastruktur yang ada. Walau demikian, ia berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan teknologi agar standar yang ditarget dapat dicapai.

"Upaya kita akan ke sana (Euro 5). Memang sekarang infrastruktur kilang kita belum sepenuhnya memadai untuk itu, tapi upayanya akan kesana (Euro 5), terus kita lakukan yang terbaik ya," ujar Bahlil.

Adapun Bahlil menyebut total kebutuhan solar Indonesia per tahun ada di kisaran 32-33 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri masih sekitar 15-16 juta ton.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Capaian Polres Inhu 2025: Bongkar Illegal Logging-Miskinkan Bandar Narkoba
• 2 jam laludetik.com
thumb
Jackie Chan Menyesal jadi Ayah yang Galak ke Anak
• 4 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Imigrasi Soetta gagalkan 137 PMI ilegal tujuan Kamboja hingga Qatar
• 8 jam laluantaranews.com
thumb
BNPT Cegah 27 Perencanaan Serangan Teror pada 2023-2025
• 3 jam laluokezone.com
thumb
Catatan Akhir Tahun, Bima Marzuki Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah Soal Bencana
• 9 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.