Bupati Pidie Jaya, Aceh Sibral Malasyi, mengungkapkan kerusakan di wilayahnya akibat bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa waktu belakangan.
Ia mengatakan, setidaknya ada tujuh aliran air yang mengalami kerusakan.
“Kemudian ada tujuh sungai lagi juga bermasalah, pak, makanya kami di kabupaten Pidie Jaya kemarin berdampaknya hampir satu kabupaten,” ujarnya dalam rapat koordinasi pascabencana pada Selasa (30/12).
Rakor ini dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Syamsurijal dan Saan Mustopa.
Selain pimpinan DPR, turut hadir pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta Dirut Telkomsel dan PLN.
Selain aliran air atau sungai, Malasyi juga mengatakan kerusakan yang cukup parah adalah PDAM untuk penyediaan air bersih untuk masyarakat.
“Kami di Pidie Jaya, 3 WTP (water treatment plant) yang ada habis dibawa arus. Jadi sehingga WTP-WTP ini tidak ada yang bisa difungsikan satu pun,” tuturnya.
Selain itu, Malasyi juga mengatakan banjir juga merusak fasilitas pendidikan sekolah dan rumah-rumah penduduk. Saat ini, kata dia, kondisi pemukiman masih terendam lumpur.
“Jadi lumpur yang ada saat ini dengan atap yang ada dengan plafon yang ada penuh, penuh dengan lumpur yang ada di dalam dan kalau memang kita mau membersihkannya. Saya rasa lebih besar biaya untuk kita lakukan pembersihan,” jelasnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/3328495/original/048029100_1608392252-Foto_Istimewa.jpg)

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F27%2Fc498a171c63ccffa8256c7ecb47e3cd7-Agt02.jpg)

