GenPI.co - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membentuk Satgas Antipreman menyusul insiden kekerasan terhadap seorang nenek bernama Elina Widjajanti di Surabaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, lansia bernama Elina Widjajanti (80) viral di media sosial setelah diusir secara paksa dari rumahnya oleh sejumlah oknum yang diduga berasal dari sebuah organisasi masyarakat (ormas).
“Jadi kalau ada kegiatan yang kemarin viral terkait nenek yang dilakukan ormas, maka di Surabaya ini akan kami bentuk Satgas Antipreman,” kata dia, dikutip dari Instagram @ericahyadi_, Selasa (30/12).
Eri Cahyadi menyebut Satgas Antipreman ini melibatkan kepolisian, TNI, dan seluruh suku yang ada di Surabaya.
Dia mengungkapkan kasus pengusiran dan kekerasan terhadap nenek Elina sudah ditangani Polda Jawa Timur.
“Masalah ini menjadi atensi biar cepat selesai, sehingga ada kepercayaan, ada trust warga Surabaya, ada keamanan untuk warga Surabaya, kalau sampai seorang nenek itu diperlakukan seperti itu,” papar dia.
Di sisi lain, Eri mengingatkan warga Surabaya jangan sampai terpecah belah terkait insiden ini.
“Kita ini warga Surabaya, mau suku apapun semuanya ada di Surabaya. Maka yang namanya Surabaya tidak mengenal suku, tetapi saling menjaga warga Surabaya,” tegas dia.
Eri juga mewanti-wanti supaya tidak berbuat semena-mena terhadap warga Surabaya.
“Gak oleh bujuki Wong Surabaya, gak oleh nipu Wong Surabaya, gak oleh berbuat semena-mena terhadap Wong Surabaya,” terang dia.
Apabila ada yang nekat, maka dia tak segan untuk melaporkan oknum tersebut kepada pihak yang berwenang.
“Harus berani dan insyaallah hukum tidak boleh berhenti, tetapi jangan terjadi benturan antara sesama warga Surabaya,” jelas dia.(*)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:




/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2025%2F12%2F30%2Fae2b1cee-fed9-42a2-85c7-5ff637d73be7_jpeg.jpg)
