Zelenskyy Menyerukan Pemungutan Suara Publik untuk Rencana Perdamaian 20 Poin di Ukraina

erabaru.net
6 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Senin (29/12)  bahwa rencana perdamaian 20 poin untuk mengakhiri perang Rusia harus diajukan ke referendum di Ukraina.

Berbicara kepada wartawan dalam obrolan WhatsApp, dia menambahkan bahwa gencatan senjata setidaknya 60 hari akan diperlukan untuk mengadakan referendum tersebut.

Kremlin Mengatakan Ukraina Harus Menarik Pasukan dari Donbas

Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa Ukraina harus menarik pasukannya dari bagian Donbas yang masih dikuasainya jika menginginkan perdamaian, dan bahwa jika Kyiv tidak mencapai kesepakatan maka mereka akan kehilangan lebih banyak wilayah.

Putin dan Trump berbicara pada hari Minggu menjelang pertemuan Trump di Miami dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan panggilan telepon lain direncanakan segera.

Peskov menolak berkomentar tentang gagasan zona ekonomi bebas di Donbas atau tentang masa depan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang dikendalikan oleh Rusia, dengan mengatakan bahwa Kremlin merasa hal itu tidak pantas.

Ketika ditanya tentang pernyataan ajudan Kremlin, Yuri Ushakov tentang keputusan yang perlu diambil Kyiv terkait Donbas, Peskov mengatakan bahwa Ukraina harus menarik pasukannya dari wilayah yang masih mereka kuasai.

“Kita berbicara tentang penarikan pasukan bersenjata rezim dari Donbas,” kata Peskov. Ketika ditanya apakah hal itu juga berlaku untuk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, dia menolak untuk membahas detailnya.

Saat ini Rusia menguasai seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014, sekitar 90% wilayah Donbas, 75% wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, dan sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, Mykolaiv, dan Dnipropetrovsk, menurut perkiraan Rusia.

Rusia mengklaim Donbas, Zaporizhzhia, dan Kherson sebagai bagian dari Rusia, meskipun sebagian besar negara menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari Ukraina.

Peskov mengatakan tidak ada pembicaraan mengenai panggilan telepon antara Putin dan Zelenskyy.

Peskov mengutip pernyataan Trump bahwa Ukraina dapat kehilangan lebih banyak wilayah ke Rusia dalam beberapa bulan mendatang kecuali Kyiv mencapai kesepakatan.(yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Teka-teki Pembunuhan Anak Politisi PKS, Polisi Masih Cari Senjata Tajam Pelaku di TKP | SAPA MALAM
• 28 menit lalukompas.tv
thumb
5 Inovasi Kampus Terkait Banjir Sumatra 2025, Air Bersih hingga Klinik Bergerak
• 13 jam lalumedcom.id
thumb
PKB sebut pertemuan empat ketua partai bahas hal untuk kebaikan bangsa
• 20 jam laluantaranews.com
thumb
Polling kumparan: 83,51% Pembaca Nunggu Harga HP-Laptop Turun Imbas RAM Langka
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
Mengenal Sosok Samuel, Dalang Pembongkaran Rumah Nenek Elina di Surabaya
• 11 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.