BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir

suara.com
5 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • BNPT berhasil mencegah 27 rencana aksi teror dalam tiga tahun terakhir dan menangkap 230 teroris sejak 2023.
  • Mayoritas individu terpapar radikalisme terafiliasi dengan simpatisan ISIS, dengan 362 orang telah disidangkan dalam tiga tahun.
  • Sebanyak 137 orang menyalahgunakan ruang digital untuk terorisme, termasuk 32 orang yang bergabung daring dan 16 kasus pendanaan Rp5,09 miliar.

Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir terdapat 27 rencana aksi teror yang berhasil dicegah.

Sementara itu, sejak 2023 hingga 2025, sebanyak 230 orang ditangkap karena terlibat dalam aksi teror. Ratusan orang tersebut terlibat dalam pendanaan, propaganda, maupun koordinasi dengan komunitas kelompok teroris.

Kepala BNPT Eddy Hartono mengatakan, mayoritas pihak yang terpapar radikalisme terafiliasi dengan simpatisan ISIS.

“Selama 3 tahun ini sudah ditangkap sekitar 230 orang. Baik itu pendanaan maupun dukungan terhadap kelompok teroris. Kemudian, 362 orang itu disidangkan selama 3 tahun terakhir,” kata Eddy dalam Rilis Akhir Tahun di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Selain itu, Eddy juga menyampaikan bahwa terdapat 137 orang yang secara aktif menyalahgunakan ruang digital untuk aktivitas terorisme.

Sejauh ini, akibat doktrin terorisme di ruang digital, sebanyak 32 orang terpapar secara daring dan tergabung dengan jaringan teroris.

“Jadi dia terpapar di media online dan langsung bergabung dengan jaringan. Serta 17 pelaku melakukan aktivitas terorisme di ruang digital tanpa terlibat langsung dengan jaringan,” ujar Eddy.

“Ini yang dikenal dengan self-radicalization. Jadi terpapar melalui sosial media. Nah, ini menunjukkan bahwa risiko penyalahgunaan ruang digital ini semakin berkembang oleh jaringan terorisme maupun simpatisan terorisme,” imbuhnya.

BNPT juga mengungkap pembongkaran aksi pendanaan terorisme. Total terdapat 16 kasus pendanaan yang dilakukan untuk melancarkan tindakan radikalisme.

Baca Juga: BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital

“Ditemukan 16 kasus pendanaan terorisme melalui berbagai metode dengan akumulasi dana sebesar Rp5,09 miliar,” jelasnya.

Yang mengkhawatirkan, radikalisme kini tidak hanya mengancam orang dewasa. Seiring perkembangan teknologi, anak-anak dan remaja juga terpapar radikalisme akibat kegandrungan terhadap media sosial.

“Proses radikalisasi di samping terhadap pemuda, juga terhadap kelompok anak kisaran 10 sampai 17 tahun. Ini terus berkembang dan menjadi atensi kita bersama,” tandasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Kematian Mahasiswi UMM, Bripka AS Terancam Dipecat dan Dikenakan Pembunuhan Berencana
• 7 jam lalurctiplus.com
thumb
Islam Mengajarkan Keadilan, Tapi Mengapa Ketimpangan Terus Terjadi?
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Refleksi Akhir Tahun MA: Enam Regulasi Penting Diterbitkan Sepanjang 2025
• 5 jam lalutvrinews.com
thumb
Harga Emas Antam Selasa Pagi Anjlok Rp95.000 Menjadi Rp2.501.000 per Gram
• 13 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Besok, angkutan umum di Jakarta gratis 
• 7 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.