Mendikdasmen Paparkan Skenario Penerapan Kurikulum Penanggulangan Dampak Bencana Sumatera

kompas.tv
3 jam lalu
Cover Berita
Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam konferensi pers terkait update penanganan sekolah terdampak bencana di Aceh dan Sumatera di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (30/12/2025). Mendikdasmen Abdul Mu'ti memaparkan skenario kurikulum untuk sekolah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat. (Sumber: ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memaparkan skenario penerapan kurikulum untuk sekolah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.

Menurut penuturannya, pihaknya telah merancang tiga skenario pembelajaran, yang dibagi menjadi fase tanggap darurat, pemulihan dini, dan pemulihan lanjutan.

"Terkait dengan pembelajaran dalam massa sekarang ini, ada tiga skenario yang sudah kami rancang untuk nanti diterapkan di semeseter genap tahun 2026," ucapnya dalam konferensi pers secara daring, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Muti Sebut 85 Persen Sekolah di Sumatera Sudah Bisa Beroperasi Pascabencana

Skenario pertama, kata ia, fase masa tanggap darurat 0 sampai 3 bulan, yakni penyesuaian kurikulum minimum esensial, yakni disederhanakan menjadi kompetensi esensial seperti literasi dasar, numerasi dasar, kesehatan dan keselamatan diri, dukungan psikososial, serta informasi mitigasi bencana.

"Kemudian juga pengembangan bahan belajar darurat, metode pembelajaran yang bersifat adaptif, artinya sangat fleksibel metode pembelajarannya. Kemudian, dukungan psikososial terintegrasi dalam pembelajaran, asesmen yang sangat sederhana, tidak ada asesmen formatif atau sumatif yang kompleks," ujarnya.

"Fokus pada kehadiran, keamanan, dan kenyamanan murid," lanjutnya.

Lebih lanjut, untuk skenario kedua yakni fase pemulihan dini untuk masa 3 sampai 12 bulan, mengingat sekolah membutuhkan waktu lama untuk dibangun kembali, sehingga dalam fase tersebut kurikulum yang diterapkan adaptif berbasis krisis dan integrasi mitigasi bencana ke mata pelajaran yang relevan.

"Kemudian, program pemulihan pembelajaran, pembelajaran fleksibel dan diferensiasi. Jadwal disesuaikan dengan kondisi siswa yang mungkin masih mengungsi, penerapan blended atau hybrid learning jika memungkinkan, dan pengelompokan berdasarkan tingkat capaian murid," jelasnya.

Untuk sistem asesmen dalam masa transisi, kata ia berbasis portofolio atau unjuk kerja sederhana, remedial berkelanjutan untuk murid berdampak berat, dan penilaian perkembangan sosio-emosional murid.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

1
2
Show All

Sumber : Kompas TV

Tag
  • mendikdasmen
  • kurikulum
  • skenario kurikulum
  • bencana sumatera
  • Kurikulum Penanggulangan Dampak Bencana
  • sumatera
Selengkapnya


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
DKD Resmi Dilantik, Nuroji: Pemerintah Daerah Kini Hadir untuk Kebudayaan di Depok
• 9 jam lalurealita.co
thumb
BNPT: 112 Anak di 26 Provinsi Terpapar Radikalisme dari Media Sosial-Game Online
• 5 jam lalukumparan.com
thumb
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
• 3 jam lalusuara.com
thumb
123 Personel Dikerahkan Cari 3 WN Spanyol Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo
• 18 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM dan Pelumas Aman untuk Menunjang Operasional Genset Pemulihan Aceh
• 10 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.