Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya

suara.com
2 jam lalu
Cover Berita

Suara.com - Baru-baru ini, pemandangan bendera Bulan Bintang kembali menghiasi langit Aceh di tengah tuntutan masyarakat terkait percepatan penanganan bencana nasional.

Pengibaran bendera ini bukan sekadar aksi massa, melainkan sebuah simbolisme mendalam yang mengakar pada sejarah panjang perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan identitas kultural masyarakat Serambi Mekkah.

Filosofi Warna dan Simbol

Bendera yang sering disebut sebagai Pusaka Nanggroe ini memiliki komposisi warna dan bentuk yang sarat akan makna filosofis.

Secara visual, bendera ini didominasi oleh warna merah dengan elemen bulan sabit dan bintang di bagian tengah, serta diapit oleh garis horizontal berwarna hitam dan putih. Berikut adalah rincian maknanya:

  • Warna Merah: Melambangkan keberanian dan semangat pantang menyerah rakyat Aceh.
  • Bulan Sabit dan Bintang: Simbol keteguhan dalam memeluk agama Islam sebagai fondasi hidup.
  • Warna Putih: Melambangkan kesucian perjuangan dan keikhlasan hati.
  • Garis Hitam: Representasi dari kekuatan sekaligus pengingat akan masa-masa penderitaan yang pernah dilalui rakyat Aceh di masa lalu.

Secara historis, desain ini diyakini terinspirasi dari Alam Peudeung, bendera masa Kesultanan Aceh yang juga berwarna merah namun memiliki tambahan simbol pedang di bawah bulan bintang.

Jejak Sejarah dan Sosok Hasan Tiro

Kehadiran bendera Bulan Bintang identik dengan sosok Dr. Muhammad Hasan di Tiro. Ia mendeklarasikan kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976 di Gunung Halimon, Pidie.

Sebagai cicit dari pahlawan nasional Teungku Chik di Tiro, Hasan Tiro merasa memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan kedaulatan Aceh yang ia yakini tidak pernah benar-benar takluk oleh kolonialisme Belanda.

Baca Juga: Tradisi Meugang Terancam Jelang Ramadan, Gubernur Aceh Minta Suplai Sapi ke Tito dan Purbaya

Perlawanan ini memicu konflik bersenjata selama tiga dekade antara GAM dan Pemerintah Indonesia. Selama masa konflik, bendera ini menjadi simbol perlawanan militer dan politik.

Namun, tragedi Tsunami 2004 menjadi titik balik yang memaksa kedua belah pihak untuk berunding hingga melahirkan Nota Kesepahaman (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Status Hukum di Era Damai

Meski Aceh kini telah berada dalam bingkai perdamaian, status bendera Bulan Bintang masih menyisakan polemik regulasi.

Secara lokal, bendera ini telah disahkan sebagai bendera daerah melalui Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013. Namun, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri belum memberikan persetujuan penuh.

Pemerintah pusat meminta adanya perubahan desain agar tidak memiliki kemiripan total dengan simbol organisasi separatis di masa lalu.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
9 Jenis Narkotika Diungkap Polri dari Pasar Gelap, Nilainya Rp 60 M
• 10 jam laludetik.com
thumb
Kejagung Didorong Ambil Alih Kasus Tambang Konawe Utara yang Gagal Diungkap KPK
• 5 jam lalujpnn.com
thumb
Kakorlantas Sebut ETLE Bikin Warga Patuh, Targetkan 5 Ribu Kamera di 2026
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Pesan WhatsApp Meledak di Tahun Baru 2026
• 22 jam laluviva.co.id
thumb
Anak 12 Tahun Diduga Bunuh Ibu, Kriminolog Dorong Pemulihan Alih-Alih Hukuman Berat
• 11 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.