Pihak Ukraina mengatakan bahwa tidak ada bukti yang masuk akal bahwa pihaknya melancarkan serangan drone terhadap salah satu kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin. Kiev menuduh Moskow menyebarkan klaim palsu untuk mencoba memanipulasi perundingan untuk mengakhiri invasinya.
Presiden Volodymyr Zelensky sehari sebelumnya memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan landasan untuk menyerang Kiev dan menyerukan warga ibu kota agar tetap waspada.
Moskow pada Senin mengatakan Ukraina telah meluncurkan drone ke rumah pribadi Putin yang berada di wilayah Novgorod.
Dikutip dari AFP, Kremlin pada Selasa (30/12) menyatakan pihaknya menganggap insiden itu sebagai “aksi terorisme” dan “serangan pribadi terhadap Putin”.
Namun, Kremlin menambahkan bahwa mereka tidak dapat memberikan bukti atas klaim tersebut karena drone-drone itu semuanya berhasil ditembak jatuh.
Kremlin juga mengatakan bahwa tentara Rusia telah menentukan “bagaimana, kapan, dan di mana” akan melakukan pembalasan terhadap Ukraina.
Di sisi lain, pihak Ukraina menyatakan bahwa Moskow tidak memberikan bukti apa pun meski hampir 24 jam telah berlalu sejak Rusia melontarkan tudingan tersebut.
“Hampir sehari berlalu dan Rusia masih belum memberikan bukti yang masuk akal,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga di media sosial.
“Dan mereka tidak akan memberikannya. Karena memang tidak ada. Tidak ada serangan semacam itu," sambungnya.





