Wamendagri Imbau Pemda Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Basah

tvrinews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Christhoper Natanael Raja

TVRINews, Jakarta

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus mengimbau seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk memperkuat langkah mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah. 

Menurutnya, mitigasi yang dilakukan sejak dini merupakan upaya penting untuk menekan risiko serta kerugian akibat bencana alam.

“Antisipasi bencana hidrometeorologi basah di daerah sudah dijelaskan secara detail oleh Kepala BMKG. Ini benar-benar harus dipedomani oleh seluruh kepala daerah dan diikuti secara ketat, karena dinamika cuaca sangat cepat,” kata Wiyagus dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvrinews.com, Selasa, 30 Desember 2025.

Ia menegaskan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah menginstruksikan sejumlah langkah kebijakan agar Pemda lebih siap menghadapi kemungkinan eskalasi bencana. 

Salah satunya, kepala daerah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) diminta menggelar apel siaga bencana dengan melibatkan BPBD, Dinas Kesehatan, serta pemangku kepentingan lainnya seperti Palang Merah Indonesia (PMI).

Selain itu, Pemda di wilayah dengan curah hujan tinggi diminta segera melakukan pendataan dan mitigasi terhadap daerah rawan banjir dan tanah longsor. Relokasi warga yang berada di kawasan berisiko juga perlu dilakukan sejak awal tanpa menunggu bencana terjadi.

“Relokasi masyarakat di daerah rawan banjir dan longsor itu penting. Jangan menunggu sampai bencana terjadi,” ujar Wiyagus.

Wiyagus juga menekankan pentingnya pencegahan dini melalui sosialisasi, edukasi, serta simulasi tanggap bencana kepada masyarakat. Langkah tersebut dinilai mampu meningkatkan kesiapsiagaan dan respons warga saat menghadapi situasi darurat.

Ia menambahkan Mendagri menilai rentetan kejadian bencana yang terjadi belakangan harus menjadi peringatan serius bagi seluruh jajaran pemerintahan daerah agar tidak bertindak secara reaktif.

“Ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah agar tidak mendadak ketika bencana datang,” ucap Wiyagus.

Lebih lanjut, Wiyagus mengimbau kepala daerah menyiapkan logistik dan peralatan yang memadai, serta melakukan pemantauan kondisi cuaca secara berkelanjutan. Informasi terkini dari BMKG juga diminta segera disosialisasikan kepada masyarakat melalui berbagai media.

Selain kesiapsiagaan personel dan logistik, Pemda juga diharapkan melakukan pemantauan dan perbaikan infrastruktur, termasuk normalisasi sungai, sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir dan longsor.

Di akhir pernyataannya, Wiyagus menyampaikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang terus mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana secara terpadu.

Editor: Redaktur TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BEI Siapkan Sistem Perdagangan Baru Ala Nasdaq, Target Meluncur Desember 2026
• 10 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Relawan PNM Kembali Turun Salurkan Bantuan dan Kuatkan Korban Bencana Sumatera
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Modus Travel Umroh Palsu, Emak-emak di Lampung Utara Ditangkap Polisi
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
BNPB: Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang Secara Nasional Kita Belum Punya
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
Rapor Saham Perbankan 2025: Bank Kecil Meroket, Big Banks Tertahan Sepanjang Tahun
• 7 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.