Super Flu Ancam Kesehatan, Anak dengan Komorbid Lebih Rentan Terkena Komplikasi Serius

tvonenews.com
1 jam lalu
Cover Berita

tvOnenews.com - Kasus flu varian baru atau super flu yang disebabkan oleh varian influenza tipe A subclade K kini tengah menjadi sorotan.

Varian flu ini dikenal lebih agresif dan sulit dideteksi karena mampu menembus sistem kekebalan tubuh yang sudah terbentuk.

Di Indonesia, para dokter anak mulai memperingatkan risiko serius yang dapat terjadi, terutama pada anak-anak dengan penyakit penyerta (komorbid).

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yaniarso, Sp.A(K), mengatakan bahwa kondisi musim hujan dan banjir dapat meningkatkan risiko penularan influenza tipe A, khususnya pada anak-anak yang memiliki penyakit bawaan.

Hal ini karena lingkungan lembap menjadi tempat ideal bagi virus untuk berkembang biak.

“Anak-anak dengan komorbid seperti ini apabila tertular influenza A yang tipe baru, tentu saja akan berakibat lebih serius dibanding anak-anak yang tanpa komorbid,” ujar dr. Piprim dalam diskusi “Mengenali dan Mewaspadai Super Flu”, dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, beberapa penyakit penyerta yang membuat anak lebih rentan terkena komplikasi flu berat di antaranya asma, penyakit jantung, gangguan paru kronik, obesitas, diabetes, hipertensi, dan sindrom metabolik lainnya.

Ketika anak dengan kondisi ini tertular super flu, virus dapat memperburuk fungsi organ vital seperti jantung dan paru, bahkan meningkatkan risiko kematian bila tidak segera ditangani.

Flu varian baru ini termasuk dalam kelompok influenza subclade K, yang dalam laporan medis dilaporkan dapat menyebabkan gejala berat seperti demam tinggi, nyeri tubuh parah, hingga pneumonia.

Beberapa kasus bahkan berkembang menjadi infeksi sekunder yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Untuk mencegah penularan yang lebih luas, dr. Piprim menekankan pentingnya imunisasi influenza bagi anak-anak mulai usia enam bulan ke atas.

Imunisasi masih menjadi langkah paling efektif dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah komplikasi berat.

“Untuk bayi-bayi yang belum mencapai usia enam bulan, vaksin bisa diberikan kepada ibunya saat hamil. Ini juga penting untuk melindungi bayi-bayi muda, terutama yang lahir prematur,” jelasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Menteri Pendidikan Siapkan 3 Skenario Kurikulum Semester Genap 2026 untuk Sumatra-Aceh
• 3 jam lalubisnis.com
thumb
Terungkap! Ini Alasan Inara Rusli Cabut Laporan Dugaan Penipuan Insanul Fahmi
• 20 jam laluintipseleb.com
thumb
Subsidi Transjakarta Dipangkas, Stafsus Pramono Sebut Belum Ada Kenaikan Tarif
• 12 jam lalubisnis.com
thumb
Kemenkes Bakal Fokuskan Penguatan Faskes di Wilayah Bencana Sumatera
• 22 jam laludetik.com
thumb
Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, KPK Berpeluang Panggil dan Periksa Atalia Praratya
• 13 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.