Kementerian Pertahanan (Kemhan) Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan akan menarik sisa pasukannya yang ada di Yaman. Pernyataan itu dikeluarkan usai pengeboman yang dilakukan Saudi ke kiriman senjata dari UEA di Mukalla, Yaman, yang disebut untuk separatis.
Kemhan UEA mengatakan pasukan yang ada di Yaman saat ini ialah personel khusus. Mereka menjalankan misi kontra-terorisme yang berkoordinasi dengan mitra internasional terkait.
"Mengingat perkembangan terkini dan potensi implikasinya terhadap keselamatan dan efektivitas misi kontra-terorisme, Kementerian Pertahanan mengumumkan penghentian sementara personel kontra-terorisme yang tersisa di Yaman atas kemauan sendiri, dengan cara yang menjamin keselamatan personelnya dan berkoordinasi dengan mitra terkait," demikian keterangan tersebut dikutip dari akun resmi Kemhan UEA di X, Rabu (31/12).
Dalam keterangan itu, Kemhan UEA juga menjelaskan sejak 2015 negaranya merupakan bagian dari Koalisi Arab dalam mendukung legitimasi di Yaman. UEA mendukung upaya internasional untuk memerangi organisasi teroris, dan mengejar keamanan dan stabilitas bagi rakyat Yaman. UEA mengeklaim telah melakukan pengorbanan besar dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Menurut Kemhan militer UEA telah ditarik dari Yaman sejak 2019 setelah menyelesaikan misi yang ditugaskan dalam kerangka kerja resmi yang disepakati. Maka itu yang tersisa di Yaman ialah personel khusus sebagai bagian dari upaya kontra-terorisme. Kini UEA memastikan personel tersebut juga akan ditarik.
"Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa langkah ini diambil dalam konteks penilaian komprehensif terhadap kebutuhan fase saat ini, dan sejalan dengan komitmen Uni Emirat Arab serta perannya dalam mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut," pungkas Kemhan UEA.
Kemlu UEA Bantah Kiriman SenjataSebelumnya, mengutip AP, Kementerian Luar Negeri UEA membantah telah mengirimkan senjata, namun mengakui bahwa mereka mengirimkan kendaraan untuk digunakan oleh pasukan UEA yang beroperasi di Yaman.
"Uni Emirat Arab menyatakan keprihatinan terkait pernyataan yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi dan ketidakakuratan mendasar yang terkandung di dalamnya mengenai peran UEA dalam perkembangan yang sedang berlangsung di Republik Yaman," ujar Kemlu UEA.
"Kementerian mengkonfirmasi bahwa pengiriman yang dimaksud tidak mencakup senjata apa pun, dan bahwa kendaraan yang dibongkar tidak ditujukan untuk pihak Yaman mana pun, melainkan dikirim untuk digunakan oleh pasukan UEA yang beroperasi di Yaman," lanjut mereka.



