GUBERNUR Banten Andra Soni bersama jajaran Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melakukan kunjungan kerja ke PT Propan Raya dalam rangka penandatanganan nota kesepahaman dan komitmen investasi di Provinsi Banten. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi pemerintah daerah dan sektor swasta guna mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
Agenda utama kunjungan ini mencakup penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Apindo dan Dinas Pendidikan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten sebagai dasar pengembangan program Paint School, yaitu program pelatihan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di sektor industri cat dan pelapis.
Selain itu, turut dilakukan penandatanganan Komitmen Berinvestasi di Banten antara PT Propan Raya dengan Pemerintah Provinsi Banten, serta penandatanganan Komitmen Berinvestasi di Banten antara PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) dan Pemerintah Provinsi Banten.
CEO Propan Raya sekaligus Ketua Harian Apindo Banten Kris Rianto Adidarma menyampaikan rencana pengembangan fasilitas produksi sebagai bentuk komitmen jangka panjang perusahaan di Provinsi Banten.
"Propan Raya melihat Banten sebagai wilayah strategis untuk pengembangan industri kami. Melalui rencana pembangunan plant ketiga Propan Raya, kami ingin meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat rantai pasok nasional, serta membuka peluang penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih luas. Investasi ini juga kami arahkan untuk mendukung pengembangan teknologi dan produk yang berkelanjutan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Banten Andra Soni mengapresiasi komitmen investasi yang terbangun antara pemerintah daerah dan pelaku industri.
"Kami menyambut baik komitmen investasi yang dilakukan oleh Propan Raya dan para pelaku industri. Agenda ini menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penciptaan lapangan kerja. Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan," ujar Andra.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri. Menurut data Pemerintah Provinsi Banten, tingkat pengangguran masih banyak didominasi lulusan SMK sehingga perlu penataan ulang kurikulum agar lebih relevan.
"Saya yakin Apindo akan memberikan dukungan penuh. Masyarakat Banten akan memiliki peluang yang lebih besar apabila dibekali kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya berharap nota kesepahaman ini dapat segera ditindaklanjuti agar masyarakat Banten dapat terus berkembang. Tanpa investasi, akan sulit meningkatkan taraf hidup masyarakat," tambahnya.
Ketua Apindo menjelaskan bahwa pengembangan SMK vokasi merupakan bagian dari program Apindo Daya, yang bertujuan menurunkan pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja. Program ini meliputi pelatihan vokasi, pelatihan affiliate marketing, hingga pemberdayaan ekonomi desa melalui Apindo Daya Bina Desa.
Menanggapi hal tersebut, Kris Rianto Adidarma menambahkan Propan Raya telah menginisiasi pengembangan SMK Vokasi MM2100 dengan prinsip pengelolaan independen dan keterlibatan langsung dunia usaha agar kurikulumnya selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, Propan Raya berencana membangun pabrik cat baru yang diharapkan membuka lebih banyak lapangan kerja.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan ramah tamah dan audiensi di kantor pusat Propan Raya, dilanjutkan penyerahan plakat kemitraan, kemudian ditutup dengan kunjungan ke pabrik resin dan pusat laboratorium Alkindo Mitra Raya untuk meninjau proses produksi dan inovasi teknologi.
Melalui kegiatan ini, Propan Raya menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah, pengembangan sumber daya manusia industri, serta penciptaan iklim investasi yang berkelanjutan di Provinsi Banten. (Fal/E-1)




