Saham Pop Mart International Group Ltd mengalami penurunan terbesar dalam tiga minggu, setelah laporan media tentang melemahnya permintaan reseller untuk mainan Labubu merusak sentimen investor.
Dikutip dari Bloomberg, saham perusahaan yang terdaftar di Hong Kong itu anjlok hingga 6,2 persen pada Selasa (30/12), menjadikannya salah satu saham dengan kinerja terburuk di Indeks MSCI Asia Pasifik.
Aksi jual tersebut terjadi setelah laporan bahwa beberapa scalper menghentikan pembelian saham Labubu setelah fluktuasi harga di pasar sekunder China menandakan melemahnya minat investor.
Laporan-laporan tersebut merupakan pukulan terbaru bagi kepercayaan investor terhadap Pop Mart, setelah sempat melejit berkat penjualan boneka-boneka trendinya. Namun, penurunan harga dan data penjualan musim liburan di luar negeri yang lebih lemah dari perkiraan memicu keraguan tentang keberlanjutan merek tersebut.
“Dengan kekhawatiran investor yang masih ada bahwa popularitas produk Pop Mart mungkin mulai menurun, laporan tentang penurunan permintaan seperti ini cenderung berdampak buruk pada harga saham,” kata ahli strategi di China Everbright Securities International Co Ltd, Kenny Ng.
Kemerosotan yang dimulai pada Agustus itu telah menyebabkan harga saham anjlok sekitar 44 persen dan menghapus nilai pasar lebih dari USD 25 miliar. Meskipun demikian, saham Pop Mart masih naik lebih dari dua kali lipat tahun ini dan nilai perusahaan diperkirakan empat kali lebih besar daripada pesaingnya, Sanrio Co.
Platform penjualan kembali mainan Qiandao menunjukkan harga rata-rata set lengkap mini Labubu atau seri Big Into Energy telah turun di bawah harga ritel resmi.
Di tengah melambatnya permintaan, Pop Mart bertaruh pada karakter-karakter kekayaan intelektual lainnya untuk meniru kesuksesan boneka Labubu, termasuk lini Crybaby yang mengadakan pameran di Shanghai bulan ini, serta boneka Twinkle Twinkle dan Hirono.
Beberapa investor mungkin juga melakukan rotasi saham konsumsi baru China untuk mengamankan keuntungan, kata analis Morningstar Inc., Jeff Zhang. Produsen perhiasan China, Laopu Gold Co, turun lebih dari 6 persen pada Selasa, sementara jaringan kedai teh bubble, Mixue Group, turun hampir 4 persen.



