Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, total ada 4.149 sekolah yang terdampak akibat bencana Sumatra.
"Di Aceh ada 2.756, kemudian Sumatera Barat 443, dan Sumatera Utara 950," kata dia di Jakarta, Selasa 30 Desember 2025.
Advertisement
Karena itu, menurut Abdul, pihaknya terus melakukan pemulihan melalui kerja sama lintas sektor guna memastikan hak belajar anak-anak tetap terpenuhi meski dalam situasi darurat. Kini, sebagian besar sekolah yang terdampak, sudah bisa menjalankan aktivitas pembelajaran.
"Sekolah yang sudah bisa beroperasi untuk di Aceh ada 2.226 atau 81 persen, kemudian di Sumatera Barat 380 atau 86 persen, dan di Sumatera Utara 902 atau 95 persen. Total keseluruhan sekolah yang sudah bisa beroperasi 85 persen," tutur Abdul.
Meski demikian, masih banyak sekolah yang mengalami kerusakan sangat serius hingga rusak total sehingga belum memungkinkan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Masih ada 54 yang memang belum bisa kita gunakan karena kerusakan yang sangat serius, bahkan sebagian sekolah memang sudah rusak total, sehingga mereka harus belajar di tenda," jelas Abdul.
"Sudah kita siapkan 54 tenda, 14 di Aceh, 21 di Sumatera Barat, dan 19 di Sumatera Utara," sambungnya.
Selain sekolah yang rusak berat, ratusan sekolah lainnya masih dalam proses pembersihan akibat material banjir dan lumpur.
"Kemudian yang masih dalam proses pembersihan ada 516 di Aceh, 42 di Sumatera Barat, dan 29 di Sumatera Utara. Total yang masih proses pembersihan ada 587," jelas dia.
"Yang proses pembersihan kami sampaikan terus kami lakukan karena memang tingkat kerusakan dan juga dampak dari banjir itu sangat berat, sehingga karena itu prosesnya membutuhkan waktu yang lebih lama dari sekolah-sekolah yang lainnya," lanjut Abdul.



