Habitat for Humanity Indonesia Ajak Masyarakat Bantu Korban Banjir Sumatra

jpnn.com
3 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Bencana banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem yang menerjang bagian utara Pulau Sumatra sejak akhir November 2025 telah memicu krisis kemanusiaan.

Hingga saat ini, ribuan warga di kota Sibolga dan kabupaten Tapanuli Tengah masih berjuang di pengungsian setelah kehilangan tempat tinggal mereka.

BACA JUGA: Muncul Tagar SaveTessoNilo, Menhut: Makin Semangat Selamatkan Habitat Gajah Domang

Berdasarkan laporan Rapid Assessment Tim Habitat for Humanity Indonesia periode 11–21 Desember 2025, tercatat 633 unit rumah rusak, di mana 311 unit di antaranya mengalami kerusakan berat.

Oleh karena itu, pihaknya menggalang donasi masyarakat untuk membantu korban bencana tersebut.

BACA JUGA: Hari Habitat Sedunia, Cermati Fintech Group Tanam Bibit Mangrove

"Kondisi ini memaksa warga kehilangan perlindungan dasar dan akses terhadap sanitasi yang layak," kata Program Director Habitat for Humanity Indonesia, Arwin Soelaksono, Rabu (31/12).

Laporan terbaru Joint Needs Assessment (JNA) 2025 mengungkapkan fakta memilukan.

BACA JUGA: Habitat for Humanity & Herbalife Foundation Berkolaborasi Atasi Stunting di Gunung Kidul

Lebih dari 57% total rumah terdampak dinyatakan sudah tidak aman secara struktural untuk ditinggali.

Saat ini, diperkirakan 7.276 jiwa mengungsi, dengan titik terparah berada di wilayah Sibolga Selatan dan Sibolga Utara.

"Rumah bukan sekadar bangunan, ia adalah benteng perlindungan terakhir bagi sebuah keluarga. Di Sibolga, benteng itu runtuh bagi ratusan keluarga," ujarnya.

Arwin menegaskan fokus utama Habitat for Humanity Indonesia saat ini bukan sekadar mendata, melainkan memastikan penyintas bisa kembali ke hunian yang lebih tangguh terhadap bencana di masa depan (build back safer).

Menanggapi krisis ini, Habitat for Humanity Indonesia telah menyusun rencana respons kemanusiaan tahun pertama yang komprehensif, meliputi Distribusi Recovery Shelter Kit, yaitu alat pertukangan untuk perbaikan mandiri bagi 1.000 keluarga.

Perbaikan Hunian melalui upaya repair dan retrofitting atau penguatan struktur untuk 500 rumah yang rusak.

Lantas Pemulihan WASH, yaitu penyediaan akses air bersih, sanitasi, dan edukasi pembangunan rumah aman.

Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan GEDSI yang memastikan kelompok rentan (lansia, disabilitas, dan perempuan kepala keluarga) mendapatkan akses bantuan tunai secara inklusif.

Habitat for Humanity Indonesia menyebutkan, pemulihan pascabencana di Sumatra Utara membutuhkan kolaborasi besar antara sektor swasta, komunitas, dan individu.

Pihaknya mengajak masyarakat luas untuk berkontribusi nyata dalam pengadaan material bangunan dan pendampingan teknis.

"Dengan donasi Anda, kita tidak hanya memberikan atap, tetapi memberikan harapan baru bagi warga Sibolga untuk membangun kembali hidup mereka," tutup Arwin. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SWA & Habitat for Humanity Serahkan 10 Rumah Layak Huni di Desa Cinamprak  


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kapolri: Stabilitas Keamanan Dukung Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
• 23 jam lalutvrinews.com
thumb
Warga DKI Jakarta Harus Tahu, Simak Rekayasa Lalin di Sekitar TMII dan Ragunan pada Malam Tahun Baru
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
Nataru Depan Mata, Harga Bitcoin Naik Tipis ke US$88.000
• 16 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kali Ini Bukan Damkar, Polisi Bantu Warga yang Hp-nya Jatuh ke Got
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
Masuk Barak, Petugas Haji 2026 Jalani Diklat Semi-Militer demi Pelayanan Optimal
• 15 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.