Analisis WWA: Perubahan Iklim Perbesar Intens Siklon Tropis, Termasuk di Sekitar Indonesia

bisnis.com
7 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Analisis terbaru dari World Weather Attribution (WWA) mengungkap bahwa perubahan iklim telah berkontribusi terhadap intensitas badai tropis di berbagai wilayah sepanjang 2025.

Dalam analisis bertajuk Unequal evidence and impacts, limits to adaptation: Extreme Weather in 2025 tersebut, kenaikan suhu rata-rata Bumi akibat aktivitas manusia juga disinyalir kuat memicu anomali fenomena iklim seperti Siklon Tropis Senyar yang menyebabkan banjir dan longsor di Asia Tenggara, termasuk tiga provinsi di Sumatra.

WWA mencatat bahwa cekungan siklon tropis paling aktif di dunia, yakni kawasan Pasifik Barat Laut, sejumlah badai besar mewarnai 2025. Beberapa di antaranya adalah Topan Ragasa dan Kalmaegi, serta sistem badai tropis lain yang memengaruhi Filipina, Vietnam, dan Laos.

WWA tidak melakukan analisis atribusi baru untuk peristiwa tersebut karena kondisi iklimnya serupa dengan musim topan sangat aktif pada tahun sebelumnya. Studi terdahulu menunjukkan bahwa perubahan iklim antropogenik telah meningkatkan peluang sebesar 25% atas terjadinya tiga atau lebih topan besar yang mendarat di Filipina dalam satu tahun.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Sementara itu, jumlah badai relatif lebih sedikit di Samudra Atlantik. Namun, satu badai besar, yakni Badai Melissa, menimbulkan dampak parah di kawasan Karibia.

Analisis WWA bersama ilmuwan dari Kuba dan Jamaika menunjukkan bahwa intensitas curah hujan pada badai seperti Melissa telah meningkat lebih dari 9%. Selain itu, badai dengan kekuatan setara Melissa kini jauh lebih sering terjadi.

Baca Juga

  • Cuaca Ekstrem 2025 Kian Memukul Kelompok Rentan, Perubahan Iklim Jadi Faktor Utama
  • Gakkum Kemenhut Ciduk Anggota Sindikat Pembalakan Liar TN Baluran
  • Badai Musim Dingin Putus Listrik Ratusan Ribu Pelanggan di AS

Dalam iklim yang 1,3 derajat Celsius lebih dingin, badai sekuat ini diperkirakan terjadi lima kali lebih jarang, dengan kecepatan angin puncak sekitar 7% lebih lemah.

Meskipun peringatan dini di Jamaika dan Kuba berhasil menyelamatkan banyak nyawa, WWA menegaskan bahwa badai dengan intensitas ekstrem tetap melampaui kapasitas infrastruktur dan upaya adaptasi yang ada.

Dampak paling mencolok perubahan iklim bagi kawasan Global South terlihat pada terbentuknya dua siklon tropis, Senyar dan Ditwah, yang terjadi secara tidak lazim di dekat garis khatulistiwa pada November 2025.

Siklon Senyar memicu hujan lebat di Indonesia, Malaysia, dan sebagian Thailand, sementara Ditwah berdampak di Sri Lanka. Fokus analisis WWA pada curah hujan yang menjadi penyebab utama kerusakan menunjukkan peningkatan hujan ekstrem akibat pemanasan global sebesar 9% hingga 50% di Sumatra dan Malaysia, serta 30% hingga 160% di Sri Lanka.

Meski keterbatasan kualitas model iklim regional menghambat penghitungan kuantitatif yang presisi, WWA menegaskan bahwa perubahan iklim merupakan faktor pendorong penting.

Hal ini kembali menyoroti kenyataan bahwa bencana besar terkait cuaca dan iklim di negara berkembang, dengan lebih dari 1.000 korban jiwa dan jutaan orang terdampak, masih belum sepenuhnya terwakili dalam riset iklim global.

Kesenjangan kapasitas ilmiah dan kualitas data di wilayah rentan dinilai memperlemah pemahaman menyeluruh atas dampak perubahan iklim. WWA menekankan pentingnya penguatan kapasitas riset di negara-negara berkembang serta distribusi pendanaan penelitian global yang lebih adil sebagai bagian dari upaya mencapai keadilan iklim.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
2026 Datang: Bukan Sekadar Kembang Api, Tapi Ritual Pulang Kampung yang Abadi
• 57 menit lalukumparan.com
thumb
Strategi Transformasi Hijau ala PLN
• 16 jam lalubisnis.com
thumb
Kemenhut Terus Lakukan Pembersihan Tumpukan Kayu Pascabencana Banjir Sumatera
• 12 jam laluidxchannel.com
thumb
520 Personel Gabungan Amankan Perayaan Malam Tahun Baru 2026 di TMII
• 37 menit lalukompas.com
thumb
Dapur SPPG Polri Perdana di Tanjungpinang Resmi Beroperasi, Layani 1.515 Penerima Program Makan Bergizi Gratis
• 20 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.