- Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Sumatra Utara pada 31 Desember 2025 meninjau pemulihan dampak bencana.
- Fokus kunjungan di Tapanuli Selatan adalah meninjau progres pembangunan jembatan bailey vital pascabencana.
- Presiden juga memastikan warga di posko pengungsian menerima logistik dan layanan kesehatan memadai.
Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto memilih menghabiskan akhir tahun 2025 dengan turun langsung ke lapangan guna memastikan pemulihan pascabencana di Pulau Sumatera berjalan optimal.
Pada Rabu (31/12/2025), Kepala Negara melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara untuk meninjau penanganan dampak banjir.
Kunjungan ini merupakan kali kelima bagi Presiden dalam memantau langsung kondisi lapangan di wilayah terdampak bencana.
Presiden beserta rombongan terbatas tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Kabupaten Tapanuli Utara, pada pukul 11.20 WIB, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tapanuli Selatan menggunakan Helikopter Caracal TNI AU.
Fokus utama dalam peninjauan di Tapanuli Selatan adalah progres pembangunan jembatan bailey.
Jembatan ini dibangun secara gotong royong oleh aparat dan masyarakat setempat untuk menyambung kembali akses antarwilayah yang sebelumnya terputus total akibat bencana.
Keberadaan infrastruktur ini dinilai vital untuk memulihkan mobilitas warga, kelancaran distribusi logistik, serta akses layanan dasar masyarakat.
Selain infrastruktur, Presiden Prabowo juga dijadwalkan menyambangi posko pengungsian.
Di sana, Presiden ingin memastikan secara langsung bahwa warga terdampak mendapatkan pelayanan kesehatan dan logistik yang layak, serta menjamin seluruh bantuan pemerintah tersalurkan secara tepat sasaran.
Baca Juga: Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
Komitmen Presiden dalam penanganan bencana ini sebelumnya juga ditegaskan saat mengunjungi Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada pertengahan Desember lalu.
Kala itu, Presiden menyampaikan pesan optimistis bahwa pemerintah terus memprioritaskan keselamatan dan perbaikan kondisi warga.
"Kita akan mampu mengatasinya semua bersama-sama. Semua tidak sendiri, kita semua memikirkan tiap hari bagaimana kita bisa memperbaiki keadaan saudara-saudara," kata Presiden sebagaimana dikutip dalam keterangannya di Agam, 18 Desember lalu.




