BNPB Percepat Normalisasi Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Sumatra Utara

tvrinews.com
8 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Redaksi TVRINews

TVRINews - Jakarta 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat upaya pembersihan dan normalisasi sungai di wilayah Sumatra bagian utara sebagai langkah antisipasi terhadap potensi banjir susulan. Langkah ini dilakukan menyusul masih tingginya intensitas hujan di sejumlah daerah terdampak bencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa sejumlah sungai mengalami pendangkalan serta perubahan alur akibat material sedimen. 

Kondisi tersebut menyebabkan berkurangnya kapasitas sungai dalam menampung debit air saat hujan lebat.

“Sedimentasi dan perubahan alur sungai membuat daya tampung air menurun. Sungai yang sebelumnya masih mampu menahan curah hujan kini berisiko meluap,” ujar Abdul Muhari kutip Rabu, 31 Desember 2025.

BNPB bersama TNI, Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum terus mengintensifkan proses normalisasi pada jalur-jalur sungai dan drainase utama. Upaya tersebut difokuskan untuk mengembalikan fungsi aliran air agar tidak terhambat saat terjadi hujan deras.

Selain pendangkalan, tim di lapangan masih menemukan tumpukan lumpur dan sampah di sejumlah sungai, termasuk di sekitar jembatan darurat maupun jembatan yang masih berfungsi. Kondisi ini dinilai dapat memperparah risiko banjir apabila tidak segera ditangani.

Di sisi lain, BNPB juga mengoptimalkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengendalikan curah hujan di wilayah terdampak. 

OMC dilakukan di beberapa provinsi, di antaranya Aceh dengan empat pesawat, Sumatra Utara dua pesawat, serta Sumatra Barat tiga pesawat.

“Total sembilan pesawat dikerahkan. Ini merupakan salah satu operasi modifikasi cuaca terbesar yang pernah dilakukan untuk mendukung upaya pemulihan pascabencana,” jelasnya.

Abdul Muhari menegaskan, percepatan normalisasi sungai tetap menjadi prioritas utama meski operasi modifikasi cuaca terus berjalan. Hal ini dilakukan agar proses pemulihan tidak terganggu oleh bencana lanjutan.

“Daya tampung drainase primer saat ini berkurang akibat sedimentasi. Karena itu, normalisasi kami percepat agar potensi banjir susulan dapat ditekan,” pungkasnya.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tanpa Pesta Kembang Api, Ini Rangkaian dan Titik Acara Hiburan Semarakkan Malam Tahun Baru di Jakarta
• 9 jam laluliputan6.com
thumb
Tips Perencanaan Keuangan di Awal Tahun: Langkah Penting Menata Finansial
• 52 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Kejagung Ungkap Kasus Dugaan Korupsi Minyak Riza Chalid Paling Rugikan Negara di 2025
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Pemimpin Eropa Belum Percayai Trump, Minta Zelenskyy Hati-Hati dalam Negosiasi Perdamaian
• 1 jam lalurepublika.co.id
thumb
Saat Semua Heboh Lihat Purbaya Taruh Dana Rp200 T di Bank
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.