Pasokan Jagung Melimpah, Harga di Kramat Jati Tetap Stabil Jelang Tahun Baru

kompas.com
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang pergantian tahun, harga jagung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, justru terpantau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melimpahnya pasokan membuat harga tetap stabil meski permintaan masyarakat meningkat untuk kebutuhan malam Tahun Baru.

Dandi, pedagang jagung di Pasar Induk Kramat Jati, mengatakan harga jagung saat ini relatif terjangkau.

Untuk pembelian eceran, jagung dijual dengan kisaran Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogram, sementara pembelian dalam karung dibanderol Rp 5.000 per kilogram.

Baca juga: Menjelang Tahun Baru 2026, Jagung di Pasar Kramat Jati Ramai Diburu Warga

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Pasar Induk Kramat Jati, pergantian tahun, harga jagung, pedagang jagung&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMS8xNTI5MzQxMS9wYXNva2FuLWphZ3VuZy1tZWxpbXBhaC1oYXJnYS1kaS1rcmFtYXQtamF0aS10ZXRhcC1zdGFiaWwtamVsYW5nLXRhaHVu&q=Pasokan Jagung Melimpah, Harga di Kramat Jati Tetap Stabil Jelang Tahun Baru§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

"Kami menjualnya Rp 6.000 - Rp 7.000 per kilogram untuk ketengan, kalau karung Rp 5.000 per kilo, satu karung isi satu kuwintal, tapi ada 70 kilogram juga, kalau tahun lalu perkilo bisa Rp 8.000," kata Dandi saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu (31/12/2025).

Menurut Dandi, turunnya harga jagung dipengaruhi oleh pasokan yang melimpah. Jagung dari sejumlah daerah tiba hampir bersamaan sehingga stok di pasar terjaga dan mencukupi kebutuhan pembeli.

"Makanya akhir tahun ini stabil aja, harga enggak naik, enggak turun, pembeli gak berkurang, rata-rara dari kemarin untuk dijual lagi di tahun baru, diecer lagi sama mereka," tutur Dandi.

Ia menambahkan, kondisi tahun ini berbeda dibandingkan akhir 2024, ketika harga jagung sempat melonjak akibat pasokan terbatas.

"Alhamdulilah kalau tahun ini ramai, jagung banyak juga jadi harga agak turun harganya. Harganya ini normal sih dibandingkan tahun 2024, itu harga naik barang kurang, makanya mahal tahun kemarin," jelas Dandi.

Situasi tersebut turut dirasakan para pedagang eceran. Haerudin, salah seorang pembeli jagung, mengaku membeli jagung untuk dijual kembali menjelang malam pergantian tahun.

Baca juga: Bukan Liburan, Warga Ini Mudik Nataru ke Purwodadi untuk Panen Jagung

"Saya beli untuk dijual lagi, sudah setiap tahun dagang jagung, biasanya ramai jelang malam pergantiannya," tuturnya.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Haerudin mengatakan, ia membeli sekitar 50 kilogram jagung dengan harga Rp 5.000 per kilogram. Jagung tersebut kemudian dijual kembali seharga Rp 7.000 per kilogram.

"Kalau jual sih sekitar Rp 7.000 ambil untung tipis aja saya, kalau acara gini pasti banyak yang beli dan semoga enggak hujan biar habis," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Santri Shohwatul Is’ad Bersinar di Makassar Championship IV Tingkat Nasional
• 3 jam laluharianfajar
thumb
Era Kapolres AKBP Edy Sabhara, Polres Pinrang Bongkar Kasus Korupsi Dana Bumdes
• 2 jam laluharianfajar
thumb
Kondisi Listrik Pasca Banjir Sumatra Ternyata Lebih Parah dari Tsunami
• 2 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Musim Libur Sekolah, Sekitar 100 Anak Ikuti Sunatan Massal Gratis di Pekanbaru
• 2 jam lalutvonenews.com
thumb
Kendaraan Pribadi Kian Mengepung Jakarta dan Sekitarnya
• 1 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.