Jakarta: Polda Metro Jaya menegaskan akan menindak tegas masyarakat yang nekat menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun 2025 ke 2026 di DKI Jakarta. Langkah ini diambil guna menjaga kekhusyukan dan rasa empati di tengah rentetan bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.
"Tentu akan kita berikan tindakan. Tindakan itu dalam artian kita larang," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin usai apel gabungan pengamanan Tahun Baru 2026 di Silang Monas Timur, Jakarta Pusat, dilansir Antara, Rabu, 31 Desember 2025.
Baca Juga :
Jakarta Lebih Aman, 348 Preman Diringkus Sepanjang 2025Komarudin menjelaskan bahwa pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta telah memberikan imbauan sejak jauh hari. Ia menekankan bahwa momen pergantian tahun kali ini harus dibarengi dengan rasa solidaritas terhadap para korban bencana di wilayah Sumatra dan Aceh.
"Pergantian tahun ini momen yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini saudara-saudara kita masih dalam kondisi musibah, terutama saudara kita di Sumatra, tentu kita diharapkan bisa lebih berempati," tegas Komarudin.
Meski menyadari masih ada warga yang menyimpan kembang api, Komarudin mengingatkan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan agenda alternatif yang edukatif dan khidmat. Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusung tema khusus untuk malam tahun baru ini.
"Tema yang diambil dalam menyambut tahun baru kali ini berbeda dari biasanya. Kali ini mengambil tema 'Jakarta Global City: From Jakarta With Love'," ungkap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta.
Ilustrasi malam pergantian tahun. Foto: Media Indonesia/Permana.
Pramono menambahkan, perayaan malam pergantian tahun di ibu kota akan diisi dengan doa bersama dan kontemplasi. Jakarta ingin menunjukkan pesan cinta dan dukungan moral bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
"Kami betul-betul mengadakan acara yang melakukan kontemplasi, berdoa bersama. Karena apa pun bencana yang terjadi, mudah-mudahan segera bisa kita atasi dengan baik," pungkas Pramono.
