Kunci Umur Panjang Ditemukan di Tubuh Wanita Usia 117 Tahun

cnbcindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita
Foto: Maria Branyas Maria Branyas Morera (tangkapan layar Live Science)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan dari Spanyol mengklaim menemukan gen panjang umur yang ada pada seorang perempuan yang hidup hingga usia 117 tahun.

Tim yang dipimpin oleh ilmuwan dari Josep Carreras Leukaemia Research Institute in Barcelona melakukan pemeriksaan medis menyeluruh atas Maria Branyas, perempuan asal Catalonia, yang wafat pada 2024 pada usia 117 tahun.

Branyas menyumbangkan sampel darah, air liur, urine, dan kotoran untuk diteliti para ilmuwan untuk menemukan "perspektif baru atas penuaan biologis manusia, mencari biomarkers untuk penuaan dengan sehat, dan cara potensial untuk memperpanjang harapan hidup."


Pada usia lebih dari 100 tahun pun, Branyas disebut masih sehat dengan kondisi jantung baik dengan tingkat inflamasi rendah. Usianya 30 tahun lebih panjang dari rata-rata perempuan di wilayah Catalonia.

Pilihan Redaksi
  • Kesaksian Warga Rasakan Kiamat Saat Tsunami 100 Meter Hantam Ambon
  • Air Terjun Mendadak Muncul di Wilayah RI, Tanda di Baliknya Diungkap
  • Bukan Kolesterol, Ini Tanda Utama Sakit Jantung dan Stroke

Selain itu, sistem imun dan mikrobioma perut Branyas ada dalam kondisi yang sama dengan orang yang usianya jauh lebih muda. Tingkat kolesterol jahat dan triglycerides sangat rendah, sedangkan kolesterol baiknya sangat tinggi.

"Usia yang sangat panjang, manusia berusia lebih dari 100 tahun, adalah paradoks dalam memahami penuaan, meskipun sudah berusia lanjut mereka masih sehat," kata tim peneliti yang dipimpin oleh Eloy Santos-Pujol dan Aleix Noguera-Castells seperti dikutip oleh Science Alert.

Branyas sangat aktif secara fisik, sosial, dan mental. Namun, para peneliti umur panjangnya juga didukung oleh faktor genetika. Para ilmuwan menemukan bahwa ada erosi sangat besar pada telomeres di tubuh Branyas, yaitu unsur di ujung kromosom.

Telemores melindungi material genetik manusia. Pendeknya telemores dihubungkan oleh risiko kematian yang lebih tinggi.

Namun, penelitian terbaru menyatakan telemores tidak bisa digunakan untuk biomarker penuaan pada manusia yang usianya sangat tua. Telemores yang sangat pendek justru membuat Branyas bisa hidup lebih panjang. Hipotesisnya, sel yang "usia"-nya lebih pendek malah menghentikan kanker tumbuh di tubuh Branyas.

"Gambaran yang muncul dalam penelitian kami, meski diambil dari individu yang luar biasa, menunjukkan bahwa pada usia lanjut dan kesehatan yang buruk tidak selalu terhubung," kata para peneliti.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara Pemerintah Tingkatkan Kompetensi PNS Lewat ASN DIGITAL

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PKSS dan Unsri Sinergi Perluas Penyerapan Lulusan Perguruan Tinggi
• 13 jam lalurepublika.co.id
thumb
Sudah Punya 100 Anak, Miliarder China Ini Incar 20 Anak Kelahiran AS untuk Warisi Bisnis Game
• 9 jam laluviva.co.id
thumb
OJK Beberkan 4 Agenda Strategis Perkuat Pasar Keuangan RI di Tahun 2026
• 21 jam laluviva.co.id
thumb
Polresta Solo Terjunkan 992 Personel Amankan Malam Pergantuan Tahun, Dilarang Pesta Kembang Api
• 17 jam lalumerahputih.com
thumb
Hujan Warnai Malam Tahun Baru 2026 di Monas
• 2 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.