MENGENANG perjuangan aktivis buruh Marsinah, pemerintah Jawa Timur mendirikan museum Marsinah di Nganjuk. Peletakan batu pertama menandai pendirian Rumah Singgah sekaligus museum dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Listyo mengatakan gagasan awal pendirian museum datang dari keluarga Marsinah. Mereka ingin ada yang benar-benar monumental.
"Museum ini akan memamerkan barang-barang peninggalan Marsinah, seperti surat-surat perjuangan, catatan berisi keluh kesah Marsinah kepada kakaknya, buku harian, pulpen, pakaian, dan dokumen lain terkait perjalanan hidupnya sebagai aktivis buruh," kata Kapolri usai melakukan peletakan batu pertama Museum Marsinah di Nganjuk, Sabtu (27/12).
Menurut Kapolri, rencana pembangunan rumah singgah / museum Marsinah bukan tanpa arti. Dari perjalanan kegigihan Marsinah dari kecil hingga dewasa.
Saat bekerja, Marsinah memperjuangkan hak-hak buruh. Semangat ini harus dijaga untuk mendukung dan mendorong hak-hak buruh dilanjutkan bersama.
"Almarhum Marsinah membawa pesan dan cita-cita besar yang harus dilanjutkan dan diwujudkan semangat oleh buruh. Beliau adalah obor yang membuat seluruh buruh saat itu terus mengibarkan semangat yang digelorakan Marsinah. Terus jaga semangat Almarhum dalam setiap perjuangan agar buruh sejahtera," jelasnya.
Ia menilai itu menjadi bentuk penghormatan terhadap Pahlawan Nasional Marsinah, sekalgus ikhtiar memastikan nilai perjuangannya terus hidup dan diwariskan lintas generasi.
Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan, dengan adanya Rumah Singgah dan Museum akan semakin menguatkan desiminasi dan pelestarian perjuangan Marsinah. Terutama dengan hadirnya penguatan edukasi yang menghadirkan kisah, keteladanan, serta semangat keberanian Marsinah dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
“Yang kita bangun bukan hanya gedung, tetapi ruang nilai. Di sinilah generasi muda bisa belajar tentang keberanian, kejujuran, dan keberpihakan pada keadilan yang diteladankan oleh Ibu Marsinah,” tutur Khofifah.
“Penghormatan kepada pahlawan tidak berhenti di makam, tetapi harus kita lanjutkan dengan merawat nilai perjuangannya dan menghadirkannya dalam kehidupan hari ini,” tegasnya.
Sebagai bagian dari perawatan memori sejarah, Gubernur Khofifah bersama Kapolri juga ziarah ke makam almarhumah Marsinah. Di tempat peristirahatan terakhir tersebut, keduanya menabur bunga sebagai bentuk penghormatan, meneguhkan bahwa perjuangan Marsinah merupakan bagian penting dari sejarah bangsa yang patut dijaga dan dimaknai secara berkelanjutan. (H-4)





