FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Videonya yang viral memperlihatkan seorang oknum Dosen meludahi kasir minimarket akhirnya berbuntut klarifikasi.
Oknum dosen yang diketahui berinisial AS itu menjelaskan versinya terkait insiden yang memicu kemarahan publik tersebut.
Ia membantah tudingan menyerobot antrean seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.
“Itu kan ada saya lihat, jadi begitu mu kejadiannya,” ujar AS mengawali klarifikasinya, Minggu (28/12/2025).
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak merasa melanggar aturan antrean. Baginya, kasir di sisi tempat ia berdiri sudah tidak memiliki antrean saat itu.
“Itu kan di tulisan sebelumnya itu nakira ka menyerobot antrean. Ditulis ka menyerobot,” AS menuturkan.
“Sebenarnya tidak, saya tidak menyerobot karena memang kasir di sebelahku itu kan sudah habis orang antre di situ,” tambahnya.
AS juga mempertanyakan adanya larangan berpindah antrean di dalam minimarket.
“Nda ada kan aturan bilang nda boleh orang pindah kalau takkala masuk antrean toh,” ucapnya.
Ia menegaskan, dari sudut pandangnya, baik norma maupun adat di Makassar tidak mempermasalahkan hal tersebut selama tidak ada pihak yang dirugikan.
“Baik norma dan adat kita juga di Makassar itu, yang penting tidak ada dirugikan,” lanjutnya.
Terkait tudingan meludahi kasir, AS membantah bahwa tindakan tersebut ditujukan kepada petugas kasir.
“Jadi, itu juga berita yang mengatakan kasir yang saya ludahi, nda, kasirnya di situ baik. Dia minta itu memberku, dia layani ka baik-baik,” jelasnya.
Menurut AS, insiden bermula dari teguran seorang pegawai lain yang disebutnya sebagai pembantu toko, bukan kasir.
“Itu pembantunya itu yang kasih kantong anu (barang belanjaan) memancing saya ini. Karena nabilangika toh, kenapa bapak tidak antre?,” ungkapnya.
Teguran itu, kata AS, membuatnya bingung dan merasa tidak diperlakukan dengan hormat.
“Jadi saya bingung, maksudnya ini anak? Nasuruhka antre bagaimana na tidak ada orang kutemani di situ mau membayar,” katanya.
“Iya (itu yang membuat saya emosi). Termasuk itu, baru kan bilangka mauka pale bagaimana?,” sambung dia.
AS juga mengaku sempat diarahkan untuk menjauh dari area antrean.
“Itu ada rekamannya menunjuk toh, nasuruhka menjauh, tempat mulai masuk orang ke antrean,” sesalnya.
Perlakuan tersebut membuatnya tersinggung secara emosional, terlebih karena faktor usia.
“Dalam hatiku kenapa ini nakasih begini ka, bukan maki lagi seumuran begitu, apalagi saya ini orangtua mi. Seumur bapaknya mungkin,” katanya.
Ia menekankan bahwa dirinya memiliki hak sebagai pelanggan.
“Saya kira kita punya hak memang di toko karena mauki belanja kan. Kita bawakan rejeki itu toko,” ucap AS.
AS kembali menegaskan bahwa dirinya baru berpindah antrean setelah pelanggan di depannya selesai dilayani.
“Kan di video itu ada di depanku orang. Mau mi selesai itu baru saya pindah ke sebelah,” imbuhnya.
Meski demikian, AS mengakui perbuatannya meludah adalah kesalahan.
“Saya memang salah itu (meludah), tapi itu kan kekhilafan kalau nakasih emosiki orang,” akunya.
Ia menyebut tindakan tersebut terjadi secara spontan akibat emosi yang memuncak.
“Spontanitas, karena nakasih jengkelki, masa nupimpong begitu,” terangnya.
AS juga mengaku sempat menasihati pegawai tersebut agar memberikan pelayanan yang baik kepada semua pelanggan yang masuk.
“Malah sempat saya nasihati itu, bilang eh kau itu ada di sini ditugaskan layani kita baik-baik. Bukan bikin susah begitu, itu mungkin nda naterima baik,” bebernya.
Terkait kabar adanya laporan dari pihak kasir, AS menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki masalah dengan kasir yang bertugas.
“Na saya tidak apa-apa sama kasir, ituji yang baju biru itu,” katanya.
Ia kembali menuding adanya provokasi dari pegawai lain.
“Itu kasir, bilangja begini karena seperti diprovokasi sama yang baju biru. Bilang ini mauka bayar tapi jangan sampai nda mau layani, saya pergimi pale,” ucapnya.
Namun, menurut AS, pegawai tersebut justru menghalangi dengan tangan.
“Tapi nakabengka itu pakai tangannya. Napanggilka bayar,” lanjutnya.
AS menegaskan bahwa sosok bernama Ningsih yang disebut-sebut dalam pemberitaan bukanlah kasir.
“Yang atas nama Ningsih, bukan kasir itu, pembantunya itu. Nda tau tapi waktu itu bukan kasir,” kuncinya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Sangkala, menyebut bahwa pihaknya telah menerima laporan dari kasir yang diludahi oknum dosen.
Dikatakan Sangkala, kasir perempuan yang ada di dalam video telah datang ke kantornya membuat laporan resmi.
“Oh iya sudah kita terima laporannya, toh. Sementara kita lengkapi administrasi,” ujar Sangkala, Jumat (26/12/2025).
Sangkala menuturkan, pihaknya saat ini sementara melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi yang menyaksikan peristiwa tersebut.
“Kemudian panggil saksi-saksi, kemudian kita konfirmasi ke yang bersangkutan, yang diduga toh. Dicari siapa orangnya, kemudian kita panggil,” sebutnya.
“Laporannya terkait penghinaan,” tambahnya.
(Muhsin/fajar)




