Harga emas pekan depan diperkirakan masih fluktuatif meski ada kecenderungan untuk menguat.
IDXChannel - Harga emas pekan ini diperkirakan masih fluktuatif meski ada kecenderungan untuk menguat. Pengamat Pasar Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, penguatan harga emas bisa menyentuh USD4.600 per troy ons hingga akhir tahun.
"Jadi kemungkinan besar ditutup mendekati USD4.600. Nah, untuk logam mulia diperkirakan di Rp2,7 juta," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Minggu (28/12/2025).
Ibrahim mengungkap faktor yang memengaruhi pergerakan harga emas dan logam mulia, yaitu geopolitik dan pelemahan Indeks Dolar.
Adapun perkembangan Geopolitik, salah satunya terkait serangan AS terhadap target militan di wilayah barat laut Nigeria. Hal ini dikhawatirkan memengaruhi alur perdagangan minyak karena Nigeria termasuk anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC).
Kemudian, ketegangan AS dengan Venezuela setelah Presiden AS Donald Trump mengizinkan penyerangan terhadap kapal kargo yang diduga menyelundupkan narkoba di lepas pantai Venezuela. Selanjutnya, ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang belum menemukan titik temu.
Adapun terkait pelemahan indeks dolar, Ibrahim menyebut data ekonomi yang cukup lemah terutama inflasi yang terus mengalami penurunan menjadi penyebabnya.
"Ini mengindikasikan bahwa di awal-awal tahun 2026 ada kemungkinan besar Bank Sentral Amerika akan kembali menurunkan suku bunga walaupun sebelumnya Powell mengatakan bahwa di 2026 kemungkinan hanya menurunkan suku bunga satu kali," kata Ibrahim.
Selain itu, pengganti Jerome Powell akan menjadi sorotan, di mana Ketua The Fed yang baru kemungkinan akan mengambil kebijakan dovish dalam hal suku bunga.
"Nah sehingga pasar optimistis bahwa Bank Sentral Amerika kemungkinan besar masih akan menurunkan suku bunga di awal-awal tahun 2026. Lah ini yang membuat harga emas dunia, logam mulia terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Ibrahim.
(NIA DEVIYANA)




