Di Balik Prestasi John Herdman, Ada Skandal Kecurangan yang Membekas di Kanada

viva.co.id
21 jam lalu
Cover Berita

VIVA – Nama John Herdman kian dekat dengan pengumuman resmi sebagai pelatih Timnas Indonesia. Rekam jejaknya di sepak bola internasional, terutama keberhasilannya membawa Kanada ke Piala Dunia, membuat respons awal publik dan media cenderung positif.

Namun, di balik pencapaian tersebut, Herdman juga meninggalkan warisan kontroversial di Kanada. Sebuah skandal kecurangan yang mencuat setelah kepergiannya kembali menjadi sorotan, tepat ketika ia bersiap membuka babak baru bersama PSSI.

Baca Juga :
Terpopuler: Pengakuan Bojan Hodak, PSSI Awards 2026 Tanpa Kategori Pelatih Terbaik
Bung Binder Ingatkan PSSI: Jangan Intervensi John Herdman di Timnas Indonesia!

John Herdman merupakan figur sentral dalam kebangkitan sepak bola Kanada. Pelatih asal Inggris itu mengabdi selama 12 tahun, menangani tim nasional putri dan putra Kanada dari 2011 hingga 2023. Di level putri, ia mempersembahkan dua medali perunggu Olimpiade pada 2012 dan 2016. Sementara bersama tim putra, Herdman mengantar Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.

Calon pelatih Timnas Indonesia John Herdman
Photo :
  • MLS

Setelah meninggalkan tim nasional, Herdman melanjutkan kariernya di Major League Soccer (MLS) dengan menangani Toronto FC pada 2024. Namun, kebersamaannya dengan klub tersebut hanya berlangsung satu musim sebelum ia mengundurkan diri.

Tak lama berselang, sepak bola Kanada diguncang skandal besar di Olimpiade 2024. Tim nasional putri Kanada kedapatan memantau sesi latihan lawan menggunakan drone. Kasus ini berujung pada sanksi FIFA terhadap pelatih Bev Priestman, asisten Jasmine Mander, serta analis Joey Lombardi, yang masing-masing dihukum larangan aktivitas sepak bola selama satu tahun.

Federasi Sepak Bola Kanada, Canada Soccer, kemudian menggelar investigasi internal untuk menelusuri asal-usul praktik tersebut. Media setempat, Sportsnet.ca, melaporkan bahwa federasi tidak hanya melakukan penyelidikan independen, tetapi juga menyampaikan kepada FIFA bahwa penggunaan drone untuk memata-matai lawan berawal dari era kepelatihan John Herdman.

Dalam laporan lanjutan, Sportsnet menyebut Herdman tidak pernah memenuhi permintaan klarifikasi dari lembaga investigasi independen dengan alasan kesibukan jadwal. Sikap tersebut memunculkan keraguan baru terhadap perannya dalam kasus itu.

“Fakta bahwa Herdman tidak pernah meluangkan waktu untuk bertemu dengan lembaga investigasi hanya membuatnya terlihat seperti menyembunyikan sesuatu,” tulis Sportsnet. Media tersebut juga menilai klaim Herdman soal ketidakterlibatan dirinya menjadi sulit diverifikasi.

Baca Juga :
Target PSSI untuk John Herdman: Bawa Timnas Indonesia ke Perempat Final Piala Asia 2027
Segini Gaji John Herdman di Timnas Indonesia, Tembus Rp670 Juta per Bulan
Baru Kembali Merumput, Ryo Matsumura Langsung Dihantam Sanksi Disiplin

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Piala AFF Futsal U-16: Comeback Hajar Thailand, Indonesia Juara!
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
KSAD Geram Baut-baut Jembatan Bailey di Aceh Diduga Dicuri: Biadab!
• 9 jam laludetik.com
thumb
Polda Sulsel Sikat Polisi Nakal, 20 Personel Dipecat Sepanjang 2025
• 4 jam lalufajar.co.id
thumb
Pemkab Cirebon Siapkan Dana Jumbo Rp241 Miliar, Fokus Perbaiki Jalan Rusak
• 2 jam lalubisnis.com
thumb
Ilmuwan Kembangkan "Otak Mini" untuk Deteksi Skizofrenia dan Bipolar
• 11 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.