11 mitos larangan tahun baru yang dipercaya bisa pengaruhi nasib

antaranews.com
5 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Malam pergantian tahun identik dengan perayaannya yang meriah, seperti acara kumpul bersama, bakar-bakar, menyalakan kembang api, dan hitung mundur saat menuju tahun baru.

Namun, di balik kemeriahan tersebut, ternyata ada berbagai mitos yang masih dipercaya dan dijalankan oleh sebagian orang hingga sekarang.

Menariknya, kepercayaan ini tetap bertahan di tengah kehidupan modern. Bagi banyak orang, mitos tahun baru bukan hanya tradisi turun-temurun, tetapi juga simbol harapan akan keberuntungan dan kehidupan yang lebih baik di tahun yang akan datang.

Lantas, apa saja mitos yang dipercaya tidak boleh dilakukan saat tahun baru? Berikut melansir dari beberapa sumber.



1. Tidak membersihkan rumah

Menurut tradisi Tiongkok kuno, menyapu, mengepel, atau mencuci pakaian saat Hari Tahun Baru dianggap bisa “membuang” rezeki dan keberuntungan.

Karena itu, saat momen malam tahun baru ini dianjurkan untuk diisi dengan bersantai dan menikmati suasana perayaan saja, bukan sibuk mengurus pekerjaan rumah.



2. Jangan biarkan dompet kosong

Dompet kosong saat pergantian tahun dipercaya menjadi pertanda kesulitan finansial. Sehingga, disarankan untuk menyimpan sedikit uang tunai sebagai simbol kesiapan menyambut rezeki di tahun baru. Selain itu, sebaiknya juga hindari berhutang atau meminjamkan uang pada momen ini.



3. Hindari memasak ayam

Beberapa kepercayaan melarang penyajian hidangan ayam saat tahun baru. Ayam dianggap melambangkan rezeki yang mudah “terbang” atau kesulitan ekonomi. Karena itu, banyak orang yang memilih menu lain saat acara malam tahun baru yang dipercaya membawa keberuntungan.



4. Jangan menangis

Menangis di malam atau hari pertama tahun baru juga diyakini akan membawa kesedihan yang berlanjut sepanjang tahun. Oleh sebab itu, saat tahun baru sebaiknya diawali dengan suasana hati yang ceria, penuh tawa, dan kebahagiaan.



5. Jangan mengeluarkan barang berharga dari rumah

Mengeluarkan uang tunai atau perhiasan pada Hari Tahun Baru dipercaya sama dengan menghilangkan keberuntungan finansial. Karena adanya mitos ini, banyak orang yang menyimpan barang-barang berharganya di dalam rumah saja saat malam tahun baru.



6. Hindari merusak atau memecahkan barang

Memecahkan atau merusak barang juga dianggap sebagai pertanda buruk. Hal ini melambangkan kerusakan atau kesialan yang dikhawatirkan akan terjadi sepanjang tahun baru.



7. Jauhi tanda-tanda negatif

Beberapa mitos juga menyarankan untuk menghindari hal-hal yang dianggap membawa pertanda buruk, seperti mendengar tangisan kucing yang dikaitkan dengan malapetaka atau menghindari berkendara di malam hari yang dianggap berisiko tinggi di beberapa negara.



8. Tidak mencuci atau memotong rambut

Dalam tradisi Tiongkok, mencuci dan memotong rambut saat tahun baru dipercaya dapat menghilangkan keberuntungan. Secara bahasa, kata “rambut” dalam bahasa Mandarin memiliki bunyi yang mirip dengan kata “keberuntungan”, sehingga tindakan ini dianggap memutus nasib baik yang akan datang saat tahun baru.



9. Dilarang tidur siang

Tidur siang di hari pertama tahun baru diyakini bisa membawa kebiasaan malas sepanjang tahun. Oleh sebab itu, sebagian orang percaya untuk tetap terjaga di siang hari sebagai simbol rasa semangat dan produktivitas di tahun yang baru.



10. Tidak memakan bubur

Bubur dipercaya sebagai tanda keterbatasan ekonomi atau kemiskinan di masa lalu. Karena itu, menyantap bubur sebagai makanan pertama di awal tahun diyakini bisa membawa hambatan finansial atau nasib buruk keuangan.



11. Jangan membangunkan orang lain secara paksa

Dalam beberapa tradisi, seseorang diharapkan bangun dengan sendirinya di pagi Tahun Baru. Namun, jika membangunkan orang lain secara paksa, hal ini dipercaya akan membawa tanda adanya tekanan dan kerja keras tanpa henti bagi orang tersebut sepanjang tahun.

Itulah berbagai mitos menarik tentang hal-hal yang sebaiknya dihindari saat tahun baru. Meski terdengar tidak biasa di era modern ini, mengikuti tradisi ini bisa memberi rasa tenang dan optimis bagi sebagian orang.

Namun pada akhirnya, nasib dan keberuntungan tetap bergantung pada usaha, doa, dan sikap kita sendiri dalam menjalani tahun baru mendatang.

Baca juga: Asal-usul tiup terompet jadi tradisi perayaan tahun baru

Baca juga: Perayaan Tahun Baru Masehi menurut Islam, ini pendapat para ulama

Baca juga: 15 menu bakaran favorit yang cocok untuk malam Tahun Baru 2026


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pramono Jamin Planetarium TIM Bebas Calo Tiket: Kalau Ada? Jakpro Tanggung Jawab!
• 8 jam laludisway.id
thumb
Eks Sekdis CKTR Kabupaten Bekasi Absen Panggilan KPK soal Kasus Suap Bupati
• 2 jam lalukumparan.com
thumb
Orang Tua Murid PAUD di Madiun, Keluhkan MBG Berjamur
• 6 jam lalurealita.co
thumb
Kasus Pengusiran Nenek Elina Naik ke Penyidikan, Polda Jatim Periksa 6 Saksi | KOMPAS SIANG
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Januari-Maret 2026, Jabar hingga Bali Waspada
• 5 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.