Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (29/12).
Tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona merah seiring aksi jual yang meluas. Penurunan tersebut hanya sedikit tertahan oleh penguatan di sejumlah sektor defensif yang sebelumnya tertinggal sepanjang tahun.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 249,04 poin atau 0,51 persen ke level 48.461,93. Indeks S&P 500 (.SPX) melemah 24,19 poin atau 0,35 persen menjadi 6.905,75, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 118,75 poin atau 0,50 persen ke posisi 23.474,35.
Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang pemerintah AS mengalami penurunan. Sementara itu, dolar AS menguat tipis dari posisi terendah hampir tiga bulan terakhir, mencerminkan perubahan ekspektasi pasar terkait arah pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada tahun depan.
"Dalam perdagangan dengan volume rendah, kita melihat pembalikan dari apa yang kita lihat selama beberapa hari terakhir," kata Rob Haworth, Ahli Strategi Investasi Senior di U.S. Bank Wealth Management.
"Pasar yang lebih luas melihat kekuatan minggu lalu dan mengalami penurunan menjelang akhir tahun,” imbuhnya.
Pasar Cermati Pertemuan AS-Ukraina
Pelaku pasar juga mencermati perkembangan negosiasi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Trump menyebut kedua pihak semakin 'dekat' dengan kesepakatan yang berpotensi mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun, optimisme tersebut meredup setelah Rusia menuding Ukraina mencoba menyerang kediaman Presiden Vladimir Putin, yang dikhawatirkan dapat menghambat proses perundingan.
Dengan hanya menyisakan tiga sesi perdagangan, saham AS dan global masih berada di jalur untuk menutup tahun 2025 di dekat level tertinggi sepanjang masa.
Kinerja tersebut ditopang reli dua digit sepanjang tahun yang diwarnai gejolak perang tarif, kebijakan bank sentral, serta meningkatnya ketegangan geopolitik.
"Ketika kita memulai tahun ini, kita melihat tarif diterapkan dan pertanyaannya adalah 'akankah pasar bertahan?' Jawabannya adalah ya," ungkap Haworth.
Di kawasan Asia-Pasifik, indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) ditutup naik 0,32 persen ke level 721,89. Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang (.N225) turun 223,47 poin atau 0,44 persen ke posisi 50.526,92.
Nilai tukar dolar AS relatif stabil, sementara yen menguat setelah rilis risalah rapat kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ). Meski begitu, pelaku pasar valuta asing tetap mewaspadai potensi intervensi dari BOJ.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk yen dan euro, tercatat naik 0 persen ke level 98,03. Euro melemah 0,01 persen ke posisi USD 1,177. Terhadap yen Jepang, dolar AS turun 0,31 persen menjadi 156,06.
Di pasar kripto, bitcoin terkoreksi 0,42 persen ke level USD 87.177,85. Sementara itu, ethereum turun 0,21 persen ke posisi USD 2.928,82.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5367861/original/020806600_1759317902-20251001-Budi_Prasetyo-HEL_5.jpg)
