Rupiah Menguat Tipis dari Dolar AS

metrotvnews.com
11 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan. Mata uang Garuda sedikit menguat saat dolar AS cenderung bergerak datar jelang akhir tahun.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 30 Desember 2025, rupiah berada di level Rp16.773 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 15 poin atau 0,09 persen dibandingkan Rp16.788 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.783 per USD. Mata uang Garuda terpantau menguat tipis dibandingkan dengan pembukaan sebelumnya Rp16.788 per USD.
 

Baca Juga :

Dolar AS Stabil, Won Korea Selatan Melonjak



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Rupiah diprediksi masih tertekan

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun cenderung melemah. Ia menyebut, rupiah akan bergerak dalam rentang harga Rp16.760 - Rp16.790 per dolar AS.

Ibrahim menjelaskan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global salah satunya faktor utama adalah kembali memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dan Venezuela yang turut mengguncang stabilitas pasar keuangan internasional.

"Tindakan Washington yang semakin keras terhadap pengiriman minyak Venezuela dan respons Caracas telah menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas regional dan risiko pasokan global," ucapnya dalam keterangannya.

Selain faktor geopolitik, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat juga turut memberi tekanan dan pelaku pasar masih memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada 2026, meskipun sejumlah data ekonomi AS menunjukkan kinerja yang lebih kuat dari perkiraan.

Adapun melansir Trading Economics, sentimen rupiah tetap rapuh seiring sikap dovish Bank Indonesia yang terus membebani pergerakan rupiah, meskipun dewan gubernur mempertahankan suku bunga acuan di level 4,75 persen untuk ketiga kalinya berturut-turut pada pertengahan Desember, setelah memangkas total 150 bps sepanjang tahun lalu.

Dari sisi kebijakan, BI akan menghentikan penggunaan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) dan menggantinya dengan Indonesian Overnight Index Average (IndONIA) mulai 1 Januari 2026, untuk meningkatkan transparansi pasar uang serta menyelaraskan dengan standar global.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pengacara Eks Dirut PT PIS Tegaskan Riza Chalid Tak Terlibat Kasus Tata Kelola Minyak Mentah
• 4 menit laluviva.co.id
thumb
Ini Daftar Bantuan Buat Korban Bencana Sumatera: Santunan-Isi Rumah Rp 3 Juta
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Komisi V Usul Gelondongan Kayu di Aceh Bisa Dimanfaatkan: Daripada Jadi Limbah
• 5 jam lalukumparan.com
thumb
Wamenag Serahkan Dana Rp2 Miliar untuk Renovasi Gereja Katolik Terdampak Banjir Sumut
• 21 jam lalukompas.tv
thumb
Psikolog Soal Anak SD di Medan Bunuh Ibu: Hubungan Adik dan Kakak Sangat Erat
• 22 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.