Kumpulan Beruang dan Singa Ditemukan Militer Thailand di Kasino Kamboja, Untuk Apa Keberadaan Hewan-hewan Ini?  

erabaru.net
8 jam lalu
Cover Berita

Tiga minggu setelah konflik Thailand–Kamboja, kedua pihak mengumumkan gencatan senjata. Setelah konflik pecah, Thailand pernah melancarkan serangan udara ke fasilitas di wilayah Kamboja yang diduga sebagai kompleks scam online yang terkenal kejam. Di sebuah “kasino” di Kamboja, tentara Thailand menemukan lima ekor beruang hitam dan singa yang sangat kurus dan kelaparan, sebuah temuan yang belakangan membuat banyak orang merasa ngeri.

EtIndonesia. Sejumlah media, termasuk Bangkok Post, sebelumnya melaporkan bahwa setelah tentara Thailand mengebom dan menguasai sebuah kasino di perbatasan Kamboja, marinir Thailand yang memeriksa bangunan kasino di seberang perbatasan Provinsi Trat menemukan lima hewan yang kurus tinggal tulang ditinggalkan di dalam kandang. Hewan-hewan tersebut meliputi 1 singa jantan, 1 singa betina, 2 beruang hitam Asia, dan 1 beruang hitam Malaya.

Diperkirakan singa dan beruang hitam itu awalnya adalah satwa liar yang ditangkap lalu dibawa ke kasino. Setelah kasino diserang, hewan-hewan tersebut ditinggalkan tanpa makanan selama berhari-hari hingga kondisinya sangat lemah.

Departemen Taman Nasional serta Perlindungan Satwa Liar Thailand kemudian mengatur pemindahan kelima hewan tersebut ke pusat penyelamatan dan pembiakan satwa liar, dan memberikan perawatan sesuai prinsip kesejahteraan hewan.

Namun setelah kabar ini beredar, semakin banyak pertanyaan dan spekulasi bermunculan: mengapa di sebuah kasino terdapat beruang hitam dan singa? Sejumlah warganet Tiongkok di berbagai portal daring menulis bahwa makna di balik berita ini “jika dipikirkan lebih jauh, sangat mengerikan.”

Seorang penulis warganet bertanya: “Di kasino-kasino besar di Kamboja, hewan buas seperti beruang hitam dan singa dipelihara di kandang besi yang tertutup rapat dan dibiarkan kelaparan hingga nyaris mengamuk—sebenarnya untuk apa? Jika diduga untuk menakut-nakuti penjudi yang kehabisan uang, atau sebagai alat pemerasan dan ancaman, dugaan ini sepenuhnya masuk akal. Jika ditelusuri lebih jauh, bisa jadi tersembunyi rantai kejahatan gelap lintas negara milik sindikat perjudian.”

Artikel tersebut menyebutkan: “Kasino lintas negara tidak pernah sekadar tempat berjudi. Banyak kelompok kriminal menjalankan pola ‘melindungi judi dengan kekerasan’ dan ‘menghidupi kejahatan dengan judi’, menggunakan cara-cara brutal untuk mempertahankan keuntungan ilegal.”

 “Hewan buas yang kelaparan hingga nyaris gila itu kemungkinan besar merupakan ‘alat ancaman pamungkas’.”

Namun, apakah hanya untuk menakut-nakuti “penjudi”?  Sebelumnya, media juga melaporkan bahwa banyak orang yang ditipu dan dibawa ke kompleks penipuan daring atau kasino di Asia Tenggara, lalu menghilang tanpa kabar—kemungkinan besar dibungkam.

Artikel tersebut menyinggung bahwa kasino di Kamboja memiliki keterkaitan erat dengan kompleks penipuan daring. Para korban yang ditahan secara ilegal, jika gagal memenuhi target penipuan, akan dipukuli dan disiksa. Hewan buas di kasino kemungkinan juga digunakan sebagai alat teror terhadap para korban ini.

Investigasi wartawan New Tang Dynasty menemukan bahwa pada September lalu, media Jepang melaporkan: pada Agustus, 29 warga Jepang yang ditipu dan dibawa ke kompleks penipuan daring di Kamboja berhasil dibebaskan dan pulang ke negaranya. Beberapa korban mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka melihat singa, harimau, dan buaya di dalam kompleks tersebut.

Sebelumnya, aktor Tiongkok Wang Xing pernah diculik ke kompleks penipuan daring di Myanmar dan kemudian berhasil diselamatkan. Seorang blogger Tiongkok pernah menggunakan drone untuk merekam dari udara kompleks penipuan daring KK di Myanmar.

Dalam videonya, ia mengatakan bahwa kompleks tersebut sangat luas, dikelilingi tembok setinggi 4–5 meter dengan kawat berduri, serta pos penjagaan setiap sekitar 30 meter. Di dalam kompleks juga terdapat “penjara air”, dan tepat di sebelahnya ada “kolam buaya.”

Menurut sejumlah informasi, orang-orang yang berhasil melarikan diri dari kompleks KK mengenali penjara air dan kolam buaya tersebut. Ada yang dipukuli hingga mati lalu diberikan sebagai pakan buaya, ada pula yang diambil organnya saat masih hidup, dengan sisa tubuhnya kemudian diberikan kepada buaya.

Banyak tuduhan menyebutkan bahwa di balik kompleks penipuan daring ini terdapat PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan para agennya, sementara operasionalnya dijalankan oleh orang-orang Tiongkok.

Putaran terbaru konflik Thailand–Kamboja tiba-tiba meningkat pada 7 Desember dan berlangsung sekitar tiga minggu, menyebabkan sedikitnya 101 orang tewas dan 500.000 orang mengungsi. 

Tentara Thailand membombardir berbagai fasilitas di perbatasan Kamboja, termasuk kasino dan kompleks penipuan daring. Banyak warganet Tiongkok menyambutnya dengan dukungan, bahkan meninggalkan pesan terima kasih kepada pemerintah Thailand di kolom komentar akun Weibo Kedutaan Besar Thailand di Tiongkok.

Seorang korban mengungkapkan bahwa di Kamboja terdapat lebih dari 50 kompleks besar, serta ratusan hingga ribuan kompleks kecil, sebagian dipindahkan dari Myanmar. Setiap hari orang ditipu dan dibawa masuk; dipukuli hingga mati atau cacat adalah hal biasa, dan hanya segelintir orang yang cukup beruntung untuk diselamatkan dan pulang ke negara asal. (Hui)

Xue Fei, laporan kompilasi / Editor Liu Ming


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BMKG Tegaskan Indonesia Bukan Wilayah Rawan Siklon Tropis
• 23 jam lalutvrinews.com
thumb
Timnas Futsal U16 Indonesia Juara ASEAN Futsal U16 Championship 2025, Ini Penentu Keberhasilannya
• 19 jam lalukompas.tv
thumb
Lagi Negosiasi, Rusia Sebut Ukraina Malah Serang Rumah Putin
• 19 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Prabowo Akan Kembali Kunjungi Aceh Tamiang Awal Tahun Baru
• 4 jam lalurctiplus.com
thumb
Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Menghangat, Dejavu Era 2014
• 11 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.