JAKARTA, DISWAY.ID- Kantor Kementerian Haji dan Umrah Provinsi Banten mematangkan persiapan Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Tahap II sekaligus melakukan monitoring penggabungan mahram jemaah haji tahun 1447 H/2026 M.
Persiapan tersebut dibahas dalam kegiatan koordinasi yang digelar di Gedung PHU Kementerian Agama Provinsi Banten, Serang, pekan kemarin.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kementerian Haji dan Umrah Provinsi Banten, H. Samsudin, serta dihadiri para ketua tim dan jajaran pelaksana teknis.
BACA JUGA:Bimtek PPIH Arab Saudi Digelar Sebulan, Fokus Materi Teknis, Fisik hingga Mental Pelayanan Jemaah Haji 2026
Fokus utama kegiatan diarahkan pada validasi data jemaah, penguatan koordinasi lintas fungsi, serta pemantauan penggabungan mahram, guna memastikan proses pelunasan dan keberangkatan jemaah berjalan tertib dan nyaman.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab dan amanah dalam melayani tamu-tamu Allah,” ujar Samsudin dalam arahannya.
Ia menekankan pentingnya pelayanan yang akurat, profesional, humanis, dan berorientasi pada kemaslahatan jemaah, agar penyelenggaraan ibadah haji berjalan aman, lancar, dan berkualitas.
Diketahui, hingga penutupan pelunasan tahap pertama pada 23 Desember 2025, tercatat 6.953 jemaah asal Provinsi Banten yang melunasi Bipih dari total kuota 9.124 jemaah.
Artinya, masih terdapat sekitar 2.070 jemaah yang belum menyelesaikan pelunasan biaya haji.
BACA JUGA:Kemenhaj Siapkan 75 Dapur Khas Nusantara di Arab Saudi untuk Layani Jemaah Haji 2026
Untuk mengoptimalkan penyerapan kuota, pelunasan tahap kedua dijadwalkan berlangsung pada 2–9 Januari 2026.
Ketua Tim Kerja Fungsi Dokumen dan Pendaftaran Haji Reguler Kanwil Kemenhaj Banten, H. Sayuti Umar, menjelaskan bahwa pelunasan tahap II diperuntukkan bagi sejumlah kategori jemaah.
“Pelunasan tahap dua dibuka bagi jemaah yang gagal sistem pada tahap pertama, penggabungan mahram, pendamping lansia, serta jemaah cadangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jemaah cadangan disiapkan untuk mengisi sisa kuota haji reguler. Namun, keberangkatan mereka tetap bergantung pada ketersediaan kuota nasional.
Sayuti mengungkapkan, salah satu penyebab belum optimalnya pelunasan tahap pertama adalah faktor kesehatan.
- 1
- 2
- »




