JAKARTA, DISWAY.ID - Kendati sudah mendekati datangnya perayaan Tahun Baru 2026 yang akan berlangsung pada Rabu, 31 Desember 2025 malam besok, suasana sejumlah pasar di wilayah Jakarta tampak minim kehadiran para penjual kembang api.
Sebagai salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu saat perayaan Tahun Baru, kegiatan merayakan pergantian tahun dengan menyalakan kembang api sendiri selama bertahun-tahun sudah menjadi tradisi unik yang erat bukan hanya dengan warga di Indonesia saja, namun juga di beberapa negara lainnya.
BACA JUGA:7 Cara Memilih Role dan Hero yang Tepat untuk Push Rank
BACA JUGA:Keluhan Bupati Aceh Utara Wilayahnya Belum Dikunjungi Prabowo: Apa Nggak Tahu Ada Banjir?
Sayangnya, khusus untuk perayaan Tahun Baru 2026 ini, tradisi tersebut terpaksa harus ditinggalkan untuk sementara. Pasalnya, beberapa Pemerintah Daerah di Indonesia telah resmi menetapkan larangan untuk merayakan Tahun Baru 2026 dengan menyalakan kembang api.
Kendati begitu, tindakan ini sendiri bukan dilakukan tanpa alasan. Pasalnya, keputusan ini diambil sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan Pemerintah terhadap korban bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Walaupun begitu, larangan ini sendiri juga turut membawa sejumlah dilema tersendiri, terutama untuk para pedagang kembang api.
BACA JUGA:Persija vs Persijap, Jordi Amat Cs Digeber Tanpa Libur: Tanggal Merah Latihan Jalan Terus
Salah satunya adalah Koko Lisiu, pedagang kembang api di gang Banten Pasar Jatinegara. Dalam penuturannya, dirinya turut mengeluhkan penurunan drastis penjualan kembang api dan mercon tahun ini dibanding tahun 2024 lalu.
Dalam hal ini, dirinya mengungkapkan bahwa sampai saat ini, telah terjadi penurunan omset sampai dengan 50 persen jika di bandingkan tahun 2024 lalu.
"Rerata perhari jelang tahun baru bisa meraup Rp 15 - 20 juta di tahun baru 2024, tahun ini baru separuhnya," ungkapnya kepada Disway, pada Selasa (30/12).
Nyambi Jualan SendalDi sisi lain, hal serupa pun juga turut dialami oleh Teguh, salah seorang pedagang kembang api di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan adanya pelarangan untuk menyalakan kembang api untuk malam Tahun Baru 2025 ini, Teguh mengungkapkan bahwa penjualan kembang api juga menjadi semakin berat.
BACA JUGA:Capaian BNPT: Gagalkan 27 Rencana Aksi Teror dalam Kurun Waktu 2023-2025
Bahkan, untuk membantu penambahan pemasukan, Teguh akhirnya juga harus menyambi berjualan sendal di pasaran.
"Sambil dagang sambil jualan lain. Jadi gak jualan ini aja, sambil dagang sendal juga," ucap Teguh.
- 1
- 2
- »


