Saat Puting Beliung Hempaskan Bangkai Pesawat hingga Timpa Rumah Warga di Bogor

kumparan.com
3 jam lalu
Cover Berita

Angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat menghempaskan bangkai sayap pesawat ke rumah warga di Desa Pondok Udik, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rumah warga rusak akibat tertimpa benda berukuran besar tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (29/12). Bangkai pesawat itu berukuran 300 meter.

"Kalau kita lihat ini bagian dari sayap, potongan dari sayap pesawat yang ada di kuburan pesawat, ini terbawa angin puting beliung," kata Kades Pondok Udik, Sutisna, saat dikonfirmasi, Selasa (30/12).

Dampak angin puting beliung itu bukan hanya menerbangkan bangkai sayap pesawat, tetapi juga merusak sekitar 30 rumah warga.

"Alhamdulillah semua selamat, ini kerusakannya lebih ke rumah-rumah," ucapnya.

Saat ini Pemdes tengah bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bogor, Bhabinkamtibmas, Babinsa untuk dapat membantu warga yang terdampak dari musibah puting beliung ini.

"Tim evakuasi kami sedang bekerja sama dengan pemilik kuburan tersebut, pemilik bekerja sama dengan BPBD damkar untuk menurunkan crane yang akan mengangkat dari pada bagian pesawat tersebut yang menimpa rumah warga kami," katanya.

Asal Bangkai Pesawat

'Kuburan' pesawat yang dimaksud Sutisna berada di Jalan Raya Kemang-Parung, Bogor, tidak jauh dari desanya. Aktivitas di lokasi itu sudah berlangsung sekitar lima tahun terakhir.

“Pesawat yang sudah tidak lagi digunakan dan sudah rusak itu ditaruh di gudang, lalu dihancurkan, mungkin untuk dimanfaatkan,” kata Sutisna kepada kumparan, Selasa (30/12).

Sutisna menjelaskan, peristiwa puting beliung yang mengakibatkan sayap pesawat beterbangan hingga menimpa rumah warga baru pertama kali terjadi.

“Baru kali ini. Kami juga kaget, puting beliung terjadi sangat singkat, tidak ada dua menit kejadian ini,” ujarnya.

Warga Keluhkan Bangkai Sayap Pesawat Belum Diangkat

Salah satu warga yang menjadi korban bangkai sayap pesawat itu ialah Ayi (28 tahun). Atap rumahnya rusak akibat tertimpa bangkai sayap pesawat tersebut.

Ayi mengeluhkan kondisi itu. Sebab saat hujan turun, air hujan masuk ke dalam rumahnya mengakibatkan banjir.

"Banjir, iya. Karena kan kita belum bisa nutup, karena kan masih ada itunya, masih ada sayapnya," kata Ayi di rumahnya, Selasa (30/12).

Ayi menyesalkan puing pesawat yang belum juga diangkut dari rumahnya sehingga tidak bisa memperbaiki atapnya. Ia pun berharap agar puing itu segera dipindahkan.

"Penginnya sih cepat-cepat diangkat, biar warga juga bisa benahin rumahnya," ujar Ayi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemerintah Standardisasi Garam Petambak Rakyat untuk Penuhi Kebutuhan Industri
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Pastikan Tak Ada Peredaran Narkoba, KPK Tes Urine Tahanan di Rutan Merah Putih
• 19 jam laluliputan6.com
thumb
Pramono Resmikan JPO Ikonik di Jakbar, Bermotif Cupang Slayer dan Kembang Anggrek
• 19 jam laludisway.id
thumb
Hakim MK Anwar Usman Segera Pensiun, MA Bentuk Pansel Siapkan Pengganti
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
Tetangga kampung rayakan gelar profesi guru pria ini, warga berbaris mengiringi sepanjang jalan desa
• 21 jam lalubrilio.net
Berhasil disimpan.