- Warga tetap antusias merayakan Tahun Baru 2026 di Bundaran HI meski Pemprov DKI Jakarta meniadakan kembang api.
- Penutupan jalan pukul 18.00 WIB menyebabkan Bundaran HI dipenuhi pejalan kaki mencari suasana kebersamaan.
- Acara malam tahun baru mengedepankan doa bersama lintas agama sebagai bentuk belasungkawa atas musibah.
Suara.com - Antusiasme warga untuk merayakan malam pergantian Tahun Baru 2026 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, tetap tinggi meski Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meniadakan pertunjukan kembang api.
Pantauan Suara.com di lokasi, Rabu (31/12) sore, masyarakat mulai memadati kawasan Bundaran HI sejak pukul 17.00 WIB. Kepadatan kian meningkat seiring penutupan sejumlah ruas jalan di sekitar Bundaran HI yang dilakukan tepat pukul 18.00 WIB.
Penutupan jalan membuat arus kendaraan dialihkan dan kawasan Bundaran HI sepenuhnya dipadati pejalan kaki. Warga tampak memenuhi trotoar, area taman, hingga mendekat ke panggung utama yang berada di depan Halte Bundaran HI untuk menantikan rangkaian acara malam tahun baru.
Sejumlah personel kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terlihat berjaga dan mengatur pergerakan massa agar tetap tertib dan aman.
Absennya kembang api tidak menyurutkan minat warga untuk datang ke Bundaran HI. Banyak pengunjung mengaku tetap ingin merasakan suasana kebersamaan dan euforia pergantian tahun di salah satu ikon Jakarta tersebut.
Salah satu warga, Dwi (29), mengatakan datang ke Bundaran HI bukan semata untuk menonton kembang api, melainkan memang ingin menikmati suasana dan hiburan yang disediakan.
“Walaupun nggak ada kembang api, tetap seru. Yang dicari kan suasananya,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rendi (35), warga Bekasi yang menilai perayaan tanpa kembang api justru lebih nyaman untuk keluarga.
“Lebih aman, anak-anak juga nggak takut suara ledakan. Yang penting bisa jalan-jalan dan ngerasain malam tahun baru di HI,” kata Rendi.
Baca Juga: Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan konsep perayaan malam pergantian tahun yang mengedepankan sisi kemanusiaan dan spiritualitas.
Kegiatan doa bersama lintas agama dijadwalkan berlangsung di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, serta sejumlah titik lain di Jakarta pada Rabu (31/12/2025) malam.
Langkah tersebut diambil sebagai bentuk manifestasi belasungkawa terhadap masyarakat di beberapa wilayah Indonesia yang tengah tertimpa musibah.
Pramono menegaskan bahwa tidak akan ada dentuman petasan maupun cahaya kembang api dalam perayaan tahun ini, meski delapan panggung tetap disiapkan Pemprov untuk hiburan warga.
"Untuk memfasilitasi warga yang akan berkumpul menyambut pergantian tahun baru, maka ada titik pertunjukan yang sudah dipersiapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta, yang semuanya dengan kesederhanaan, tidak ada kembang api, tidak ada petasan, yaitu di Lapangan Banteng, Sarinah, BNI Dukuh Atas, Semanggi, Bursa Efek Indonesia, FX Sudirman, dengan pusat di Bundaran HI," kata dia.


